Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Prabowo juga memastikan bahwa kebutuhan warga terdampak selama periode tanggap darurat terpenuhi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers pada hari Selasa untuk membahas hasil pertemuan koordinasi tanggap darurat terhadap dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki.
Menurut Pratikno, Presiden menugaskan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono untuk memastikan langsung bahwa semua upaya tanggap darurat berjalan dengan lancar dan cepat.
Dia menekankan bahwa mereka juga akan membawa bantuan logistik bagi korban bencana dari pemerintah pusat, yang saat ini dalam perjalanan.
Namun, rombongan harus mengambil jalur alternatif dari Jakarta ke area terdekat dengan bandara aktif karena penutupan empat bandara untuk penerbangan langsung ke NTT.
Menteri menjelaskan bahwa perjalanan akan dilanjutkan menggunakan transportasi darat dan penyeberangan laut ke Flores Timur.
Terkait berita: Letusan Gunung Lewotobi: Pemerintah mengatur bantuan logistik bagi korban
Pratikno menjelaskan bahwa tanggap darurat akan memberikan prioritas pada evakuasi warga di daerah terdampak dalam radius letusan, menyediakan posko pengungsian yang memadai, memastikan rute distribusi terbuka dan akses bantuan logistik, serta layanan kesehatan yang handal bersama dengan penilaian data korban yang detail berdasarkan nama dan alamat untuk memudahkan tindakan selanjutnya.
BNPB melaporkan bahwa sekitar 2.735 keluarga, atau 10.295 warga, terdampak letusan gunung ini. Mereka adalah warga dari 14 desa di kecamatan Ile Bura, Titehena, dan Wulanggitang di Kabupaten Flores Timur.
Hingga Senin malam, 1.403 korban berhasil dipindahkan ke lokasi pengungsian oleh tim SAR gabungan, termasuk sembilan orang yang meninggal dunia dan satu orang dalam kondisi kritis.
Kepala kabupaten Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat hingga 31 Desember 2024. Status ini merupakan dasar penting sebagai persyaratan administratif untuk melaksanakan semua upaya penanganan korban bencana.
“Paling penting, kita harus mengevakuasi semua warga dalam radius tujuh kilometer, kemudian kita dapat beralih ke tahap berikutnya,” ungkap Pratikno.
Terkait berita: Sebanyak 168 personel dikerahkan untuk evakuasi korban letusan Lewotobi
Translator: M. Riezko Bima E, Resinta Sulistiyandari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024