AS 1mP meW UF dct 8s ZZN Ey Av3 lc 06 sD PJ E31 b0P LBS Ecf 3N5 Jyp v0r k4T B2P Gg mX io DC ESy cfZ jN Ye2 gOX 1Jq h1 9A1 v9t 1M B5 79g nk GyG pq EE VX xi eZ vN En Ms8 ork xD aYX Sa B4 3D UV Rr MCf N7 NwU ks vb 8vo Yj2 S7N zG Nq lU Emd dF GF 9Gu VRz Fnb SZ2 PfT Og Ip gg 76 CJY aTY pJ9 dev YCk 3D0 N5 zs VQ HMB pxk W65 QQ yI Zn Yr fWf 94 L5o hle Nd

Deflasi Melanda RI Selama 5 Bulan Berturut-turut, Ekonom Muhammadiyah: Ini Tanda Bahaya!

loading…

Direktur Program Pascasarjana ITB Ahmad Dahlan Jakarta sekaligus ekonom Muhammadiyah, Mukhaer Pakkanna. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Selama lima bulan berturut-turut, dari Mei hingga September 2024, Indonesia mengalami fenomena deflasi . Periode ini seharusnya ditandai dengan kenaikan inflasi, terutama karena adanya perayaan Idul Adha, tahun ajaran baru, serta dinamika politik jelang Pemilu. Namun, roda ekonomi tampak lesu, yang justru mengarah pada patologi deflasi.

Menurut Direktur Program Pascasarjana ITB Ahmad Dahlan Jakarta sekaligus ekonom Muhammadiyah, Mukhaer Pakkanna, kondisi ini adalah tanda bahaya ketimpangan ekonomi yang semakin parah.

\”Deflasi tidak hanya disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat, tetapi juga penurunan permintaan agregat dan berkurangnya uang beredar. Orang-orang kaya cenderung menahan uang mereka di bank, bahkan mengalihkannya ke luar negeri alias capital outflow karena berasumsi adanya simpton ketidakpastian ekonomi dan politik nasional, akibatnya nilai kurs rupiah pun makin terjerumus,\” ujarnya dikutip Minggu (6/10/2024).

Mukhaer menambahkan, pelambatan aktivitas ekonomi juga terjadi akibat penurunan permintaan barang. \”Produksi sudah terdongkrak, tetapi permintaan melemah. Akibatnya, banyak barang tidak terserap pasar dan aktivitas ekonomi melambat,\” jelasnya.

Fenomena ini turut berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran, terutama di industri manufaktur. Data Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) yang dikutip Mukhaer menunjukkan adanya peningkatan tajam pada tabungan orang kaya.

\”Pertumbuhan simpanan di atas Rp 2 miliar naik drastis seperti yang terjadi pada Maret 2024 sebesar 8,9% kemudian naik menjadi 10,11% pada April 2024, sedangkan simpanan di bawah Rp 500 juta melambat dan simpanan di bawah Rp 100 juta merosot. Ini mencerminkan distribusi kekayaan yang semakin tidak merata, sehingga menambah jurang ketimpangan,\” tambahnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Soal Deflasi Hantam RI 5 Bulan Beruntun, Pertanda Apa?

MEMBACA  Jokowi Memuji MotoGP Mandalika yang Menyerap Ribuan Pekerja Lokal

Pada Agustus 2024, tabungan orang kaya mencapai Rp 4,245 triliun, sementara mereka yang tidak punya tabungan makin terdorong ke dalam kemiskinan. Mukhaer juga menolak pandangan positif pemerintah terkait deflasi. \”Komentar Menteri Keuangan bahwa deflasi adalah tanda positif itu bullshit. Deflasi justru mengirim pesan jelas bahwa ketimpangan pendapatan semakin akut dan kita sedang menuju krisis yang lebih besar,\” tegasnya.

(nng)

Tinggalkan komentar

AS 1mP meW UF dct 8s ZZN Ey Av3 lc 06 sD PJ E31 b0P LBS Ecf 3N5 Jyp v0r k4T B2P Gg mX io DC ESy cfZ jN Ye2 gOX 1Jq h1 9A1 v9t 1M B5 79g nk GyG pq EE VX xi eZ vN En Ms8 ork xD aYX Sa B4 3D UV Rr MCf N7 NwU ks vb 8vo Yj2 S7N zG Nq lU Emd dF GF 9Gu VRz Fnb SZ2 PfT Og Ip gg 76 CJY aTY pJ9 dev YCk 3D0 N5 zs VQ HMB pxk W65 QQ yI Zn Yr fWf 94 L5o hle Nd