Video menunjukkan ledakan besar di gudang amunisi Rusia yang Ukraina mengatakan berisi amunisi dari Korea Utara.

Ukraina menyerang gudang amunisi besar di wilayah Krasnodar Krai Rusia.

Sebuah video dari serangan tersebut beredar di media sosial menunjukkan ledakan besar di lokasi tersebut.

Gubernur regional Rusia mengkonfirmasi serangan tersebut dan mengatakan 1.200 orang dievakuasi.

Angkatan bersenjata Ukraina menyerang gudang amunisi besar Rusia akhir pekan ini, menyebabkan ledakan besar yang terekam kamera.

Serangan tersebut mengenai gudang dekat Tikhoretsk di wilayah Krasnodar Krai Rusia. Militer Ukraina mengatakan bahwa 2.000 ton amunisi, termasuk beberapa dari Korea Utara, telah tiba di gudang sebelum serangan.

PECAHAN: Beberapa gudang senjata besar Rusia hancur dalam serangan serangan drone Ukraina beberapa jam yang lalu. Video ini menunjukkan gudang senjata yang menyimpan peluru artileri Korea Utara meledak di Tikhoretsk, di wilayah Krasnodar hampir 500 km dari garis depan. pic.twitter.com/Kzsdsua7iT

— Visegrád 24 (@visegrad24) 21 September 2024

Gubernur regional Rusia, Veniamin Kondratyev, mengkonfirmasi bahwa dua drone menyerang situs tersebut sebelum dihadapi oleh pertahanan udara lokal, menambahkan bahwa api meletus setelah puing-puing jatuh dari salah satu drone.

Kondratyev mengatakan bahwa 1.200 warga setempat dievakuasi dan tidak ada korban yang diketahui di antara penduduk area tersebut.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan dalam pos Facebook bahwa situs tersebut “masuk dalam tiga besar basis penyimpanan amunisi terbesar bagi penduduk dan merupakan salah satu kunci dalam sistem logistik militer Rusia.”

Badan Keamanan Ukraina juga menghantam gudang amunisi di Oktyabrsky di wilayah barat Tver, tambahnya.

Pada Sabtu pagi, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukan Rusia telah mengintersep 101 drone Ukraina semalam, termasuk 18 di atas Krasnodar Krai dan tiga di atas Tver.

Ukraina semakin menargetkan fasilitas amunisi di Rusia dalam beberapa minggu terakhir.

MEMBACA  Para Ilmuwan Menggunakan Spons Laut untuk Mempelajari Pemanasan Global Kembali ke Tahun 1700

Angkatan bersenjata mereka menyerang fasilitas amunisi di dekat Toropets, yang juga di Tver, pada 18 September.

Setelah serangan itu, analis di Institut Studi Perang mengatakan bahwa serangan serupa terhadap situs-situs tersebut “dapat memaksa keputusan serupa pada komando militer Rusia untuk mereorganisasi dan menyebarkan sistem dukungan dan logistik di Rusia untuk mengurangi dampak serangan tersebut. “

Baca artikel asli di Business Insider