Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya membangun kesadaran keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di kalangan petugas pemilu pada Jumat, bertepatan dengan peringatan Bulan K3 Nasional (12 Januari – 12 Februari).
“Kita harus menjunjung tinggi praktik K3, mengingat kita akan mengadakan pemilihan. Penting untuk memperhatikan kesejahteraan petugas pemilu kita,” kata Nida Rahmawati, Direktur Kesehatan Kelompok Usia Produktif dan Lansia Kementerian Kesehatan, dalam diskusi online.
Meningkatkan kesadaran K3 selama setiap aktivitas kerja diperlukan untuk mewujudkan budaya K3 dan mendorong partisipasi aktif semua pihak dalam meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat, katanya.
“Pagi ini, semua puskesmas di Indonesia secara serentak melakukan latihan dengan petugas pemilu untuk menjaga kesehatan mereka, mengingat mereka akan bekerja keras selama periode pemilihan,” informasi Rahmawati.
Ia mengatakan bahwa melindungi kesehatan pekerja adalah tanggung jawab semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, bisnis, dan sektor swasta. Peringatan bulan ini adalah momentum untuk menanamkan K3 dalam budaya kerja guna mewujudkan kerja yang aman dan layak bagi keselamatan dan kesehatan pekerja.
Ia juga menekankan pentingnya perlindungan bagi pekerja perempuan.
“Pekerja, terutama perempuan, turut berpartisipasi dalam perekonomian negara ini,” kata Rahmawati, menambahkan bahwa perempuan menyumbang 40 persen dari angkatan kerja.
Selain itu, pekerja perempuan dalam kelompok usia reproduksi (antara 15 dan 49 tahun) akan melahirkan generasi berikutnya. Oleh karena itu, kesehatan mereka juga akan menentukan masa depan negara, katanya.
Ketika meluncurkan Bulan K3 Nasional di Gresik, Jawa Timur, pada 12 Januari, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya mendorong implementasi K3 di tempat kerja.
Berita terkait: Budaya K3 untuk menciptakan ekosistem kerja yang baik: Menteri
Berita terkait: Pemerintah meningkatkan kompetensi ahli K3 untuk mengurangi kecelakaan kerja
Penerjemah: Lintang Budiyanti P, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024