Cesar Cadenas/ZDNET
Hampir setiap aspek kehidupan modern tergantung pada koneksi internet. Ketika penyedia layanan saya mengalami gangguan, semuanya terhenti—bekerja jarak jauh lewat VPN, mendengarkan musik di Spotify, bahkan menggunakan perangkat rumah pintar.
Ini pengingat nyata betapa kita bergantung pada jaringan tak kasat mata yang menjaga kita tetap terhubung. Hampir semua sisi kehidupan modern dipengaruhi oleh ketersediaan akses web.
Baca juga: Apakah TV Roku memata-matai Anda? Mungkin, tapi begini cara menghentikannya
Gangguan total terasa sangat tidak bisa diterima. Tapi koneksi yang lemah dengan lag dan buffering bisa lebih menjengkelkan. Jika sinyal Anda kuat tapi masih bermasalah, mungkin letak router penyebabnya.
1. Lokasi penting, tapi jangkauan juga berpengaruh
Memang benar lokasi adalah kunci, tapi efektivitas router juga dipengaruhi ukuran rumah dan sejauh apa sinyalnya bisa menjangkau.
Satu titik akses nirkabel seharusnya cukup untuk apartemen atau rumah kecil (kurang dari 1.500 kaki persegi). Rumah besar bertingkat memerlukan solusi berbeda, seperti beralih ke jaringan mesh. Sistem mesh terdiri dari titik akses utama dan node tambahan yang dipasang di sekitar rumah untuk cakupan merata.
Router jarak jauh dan penguat Wi-Fi juga bisa meningkatkan efisiensi. Tapi, berapa pun jumlah pemancarnya, peletakan titik akses utama tetap krusial.
2. Posisi tengah rumah lebih baik, idealnya di rak tinggi
Secara logika, router sebaiknya ditaruh di tengah rumah agar sinyal Wi-Fi terdistribusi merata. Namun, ini tidak selalu mudah. Teknisi penyedia layanan biasanya memasang router dekat titik masuk sinyal ke bangunan. Jika memungkinkan, taruh modem di ruang lebih sentral dengan kabel ethernet agar cakupan lebih optimal.
Baca juga: Router mesh vs. router Wi-Fi: Mana yang terbaik untuk kantor rumah?
Yang kurang diketahui, menempatkan router di ketinggian bisa memperluas jangkauannya. Meletakkannya di atas lantai mengurangi gangguan sinyal dari furnitur atau orang. Jika tidak ada rak tinggi, coba taruh di lemari atau kabinet.
Posisi tengah juga meningkatkan keamanan jaringan karena sinyal lebih sulit disadap oleh router tetangga.
3. Perangkat elektronik lain bisa mengganggu sinyal
Router Spectrum saya awalnya dipasang di belakang TV 48 inci. Ini bagus untuk TV tapi mengganggu kantor rumah saya yang hanya berjarak 17 kaki. Setelah dipindahkan ke meja kecil di samping TV, sinyal untuk komputer dan perangkat Google Hub jadi lebih stabil.
Baca juga: Router Wi-Fi terbaik yang bisa Anda beli
Di antara perangkat rumah tangga, microwave adalah ancaman terbesar karena radiasinya bekerja di frekuensi mirip router (sekitar 2,4GHz). Meski jarang orang menaruh router di dapur, di apartemen sempit, terkadang sulit dihindari.
Jika memungkinkan, hindari menaruh router dekat perangkat yang mengandalkan Wi-Fi, termasuk printer kantor rumah.
Perhatikan antena—jika ada
Semua router Wi-Fi punya antena, baik yang tersembunyi atau terlihat jelas seperti antena TV jadul. Antena yang bisa diatur bukan berarti ketinggalan zaman—justru bisa membantu distribusi sinyal lebih merata.
Baca juga: VPN tercepat 2025: Koneksi aman dan cepat di mana saja
Baik router dengan dua atau delapan antena, Anda bisa mengaturnya untuk optimasi. Sinyal antena menyebar ke segala arah seperti donat, tegak lurus dengan posisi antena. Menghadapkannya ke atas lebih bermanfaat untuk rumah kecil, sementara posisi horizontal bisa menjangkau area atas atau bawah.
Intinya, coba variasikan arah antena sambil mempertimbangkan batasan fisiknya.