Waspadai Serangan Disinformasi Berbasis AI di Dunia Maya – Begini Cara Tetap Waspada

Serangan Naratif yang Didukung AI: Bagaimana Mengenali dan Melindungi Diri Anda

JuSun/Getty Images

Poin Utama ZDNET
Serangan naratif berbasis AI—atau kampanye disinformasi—sedang meningkat. Ini dapat menimbulkan kerugian nyata bagi bisnis, merek, pribadi, dan keuangan. Berikut tips ahli untuk mengenali dan melindungi diri dari serangan tersebut.

Bulan lalu, seorang teman lama mengirimi saya video yang membuat saya kaget. Dalam video itu, terlihat para demonstran yang tampak kasar berjalan di jalanan kota besar, membawa spanduk yang menuduh pemerintah dan pebisnis "menyensor suara kami di internet!"

Rekamannya terlihat autentik. Suaranya jelas. Spanduk demonstran terlihat amatiran secara realistis.

Tapi semuanya palsu.

Namun, kepalsuan itu tidak mengurangi efektivitasnya. Malah, sifatnya yang meyakinkan membuatnya lebih berbahaya. Video tunggal itu bisa membentuk opini, memicu ketegangan, dan menyebar luas sebelum kebenaran terungkap. Inilah ciri khas serangan naratif: bukan sekadar kebohongan, tetapi cerita yang dirancang untuk memanipulasi persepsi dalam skala besar.

Mengapa ‘Serangan Naratif’ Lebih Penting dari Sebelumnya

Menurut firma riset Forrester, serangan naratif adalah ranah baru keamanan siber: manipulasi atau distorsi informasi berbasis AI yang mengeksploitasi bias dan emosi, seperti kampanye disinformasi yang lebih canggih.

Saya sengaja menggunakan istilah "serangan naratif". Istilah seperti "disinformasi" terasa abstrak dan akademis, sementara "serangan naratif" lebih spesifik dan bisa ditindaklanjuti. Seperti serangan siber, serangan naratif menunjukkan bagaimana aktor jahat memanfaatkan teknologi untuk merugikan operasional, reputasi, dan finansial.

Baca juga: Menavigasi Ancaman Siber Berbasis AI di 2025: 4 Tip Keamanan untuk Bisnis

Bayangkan seperti ini: Serangan siber mengeksploitasi celah di infrastruktur teknis Anda. Serangan naratif mengeksploitasi celah di lingkungan informasi Anda, sering kali menyebabkan kerugian finansial, operasional, atau reputasional. Artikel ini memberi Anda alat praktis untuk mengidentifikasi serangan naratif, memverifikasi informasi mencurigakan, dan melindungi diri dan organisasi.

MEMBACA  BBC Menyaksikan Serangan Pemukim Israel terhadap Pertanian Palestina di Tepi Barat

Badai Sempurna Teknologi, Ketegangan, dan Waktu

Beberapa faktor menciptakan kondisi ideal bagi serangan naratif:

  • AI mempermudah pembuatan konten palsu.
  • Media sosial mengisolasi komunitas kecil, memungkinkan disinformasi menyebar tanpa koreksi.
  • Moderasi konten tertinggal dari kecanggihan media sintetis.

    Aktor jahat menguji taktik baru, menggabungkan propaganda tradisional dengan teknologi mutakhir.

    Cara Mengenali Serangan Naratif

    1. Perlambat: Jangan langsung percaya konten emosional.
    2. Periksa sumber: Apakah narasi itu didukung fakta atau hanya klaim absolut?
    3. Gunakan alat verifikasi seperti InVID, Google Lens, atau Deepware Scanner.

      Alat yang Membantu

  • InVID: Analisis metadata foto/video.
  • Google Lens: Lacak asal gambar.
  • Deepware Scanner: Deteksi deepfake.

    Apa yang Harus Dilakukan Organisasi

  • Audit kerentanan digital merek Anda.
  • Latih staf untuk mendeteksi manipulasi naratif.
  • Pantau sumber fringe dan siapkan respons proaktif.

    Serangan naratif adalah pergeseran mendasar dalam peperangan informasi. Keterampilan verifikasi dan deteksi bukan lagi pilihan—tetapi kebutuhan mendesak di era ini.

    Baca juga: 7 Cara Mengamankan Ponsel Sebelum Terlambat

    (Terdapat 1 kesalahan ketik disengaja: "autentik" seharusnya "asli" dalam konteks tertentu.)