Ulasan TCL 60 XE Nxtpaper 5G: Layar Matte yang Memuaskan

Semua orang ingin menyaring cahaya biru. Entah lewat kacamata, laptop, atau smartphone, banyak perusahaan ikut-ikutan memasang pemblokir cahaya biru untuk mengurangi paparan gelombang tersebut ke mata. Klaimnya bisa bantu tidur lebih nyenyak dan kurangi kelelahan mata, meski studi belum menemukan efektivitas pemblokir ini.

TCL adalah salah satu perusahaan tersebut. Selama beberapa tahun, mereka memproduksi ponsel dan tablet dengan teknologi LCD bernama “Nxtpaper.” Generasi ketiganya, TCL 60 XE Nxtpaper 5G, diklaim mampu memblokir 61% lebih banyak cahaya biru dibanding tablet biasa untuk “melindungi mata dan mengurangi kelelahan.” Saya telah menggunakan ponsel Android seharga $250 ini selama lebih dari seminggu, dan menurutku klaimnya tidak terbukti. Namun, saya tetap menikmati layar matte yang mirip kertas. Jangan beli karena janji blokir cahaya biru—beli karena layar mattenya terlihat dan terasa bagus.

Layar Matte

Foto: Julian Chokkattu

Keunggulan utama 60 XE adalah layar LCD matte Nxtpaper. Teksturnya seperti kertas dan tidak memantulkan cahaya. Warnanya sedikit lebih redup dibanding ponsel berlayar OLED, dan teks atau ikon aplikasi terlihat agak buram—hanya terasa saat dibandingkan langsung dengan ponsel lain.

Bagian belakang ponsel juga bertekstur matte dengan pola marmer untuk kesan mewah, dilengkapi modul kamera bundar yang mengilap. Seorang teman bilang ini terlihat “mewah,” tapi menurutku agak norak. Pola marmer masih bisa diterima, tapi modul kameranya tidak simetris dan terasa kurang pas. Setidaknya, desainnya beda dari ponsel murah lain—itu nilai plus.

Kembali ke layar Nxtpaper. Di sisi kanan ponsel ada tombol Nxtpaper; menggesernya ke atas memunculkan tiga mode tampilan: Color Paper Mode, Ink Paper Mode, dan Max Ink Mode. Nanti saya jelaskan fungsinya, tapi tombolnya terasa murahan dan agak goyang. Ganti mode juga butuh waktu—ada animasi dan lagu pendek setiap kali, dan tidak bisa dimatikan. (Setidaknya bisa diatur agar langsung masuk ke mode tertentu tanpa harus memilih setiap kali.)

MEMBACA  Dominasi Berlian Hasil Lab yang Menggerus Perekonomian Afrika

Mode Standar
Foto: Julian Chokkattu

Ink Paper Mode
Foto: Julian Chokkattu

Color Paper Mode mengurangi saturasi warna, mirip e-reader warna. Ink Paper Mode menghilangkan semua warna jadi hitam-putih dengan suhu warna lebih hangat. Meski tetap LCD, menurut saya ini lebih bagus dari ponsel Android yang pakai layar E Ink. Pengalaman membacanya mirip kertas dengan layar matte, tapi tidak lambat atau membuat frustrasi seperti Minimal Phone atau Boox Palma 2. Layar 120 Hz dan prosesor yang cukup membuat performanya seperti ponsel biasa.

Saya suka pakai mode ini saat baca artikel di Chrome, Google News, atau bahkan doomscrolling di Bluesky. Biasanya saya kembali ke mode standar saat menelusuri Instagram Reels, tapi tidak ada yang melarang menonton video dalam mode desaturasi jika suka tampilannya.