LG B5 adalah televisi yang mengagumkan, tapi mungkin sebaiknya tidak kamu beli—setidaknya belum sekarang. Seperti biasa, seri B termasuk cara termurah untuk mendapatkan OLED LG dengan tingkat hitam sempurna, kontras kaya, dan warna natural yang mempercantik semua yang kamu tonton. Dan juga seperti biasa, seri C-lah yang umumnya menawarkan nilai terbaik untuk uang yang kamu keluarkan.
Termasuk C4 tahun lalu (9/10, WIRED Rekomendasi) yang sedang diskon, bahkan C5 yang lebih baru kalau kamu tepat waktu. Bahkan, saat ulisan ini ditulis, kamu bisa dapat C5 65 inci hanya $100 lebih mahal dari B5, yang memberimu panel “evo” LG untuk kecerahan dan warna lebih baik, desain lebih kokoh dan stylish, serta keunggulan performa lainnya. Lagipula, harga B4 dan C4 tahun lalu sekarang hampir sama, jadi lebih masuk akal untuk naik ke model mid-range.
Tapi, itu tidak mengurangi performa luar biasa B5. Warnanya sangat akurat, kontras dan detail bayangan impresif untuk berbagai lingkungan, serta fitur gaming yang mengalahkan beberapa TV flagship. Singkatnya, ini OLED yang bagus, dan meski bukan satu-satunya hal yang perlu diketahui, ini titik awal bagus kalau kamu peduli performa. Begitu harga B5 turun signifikan, ia akan kembali jadi cara termudah dapatkan teknologi TV terbaik.
(Jangan) Tekuk Seperti Beckham
Foto: Ryan Waniata
Desain B5 terasa seperti kilas balik OLED masa lalu. Kebanyakan OLED modern lebih tebal dibanding model setipis pensil beberapa tahun lalu, mungkin karena teknologi panel baru untuk kecerahan lebih tinggi dan keinginan meningkatkan durabilitas. B5 justru old-school, hanya sedikit lebih tebal dari LG C1 berusia empat tahun di kamarku. Jadi, aku tak terkejut melihat model review 65 inci yang sudah sering dipakai sedikit melengkung di bagian dasarnya.
Syukurnya, gambarnya tetap bagus—berkat desain emisif OLED—tapi ini pengingat untuk hati-hati saat membuka kotak. Kaki berbentuk A membuat penyetelan lebih mudah dibanding stand pedestal di model higher-end, tapi tampilannya kurang premium. Kalau dipasang di dinding, lubang VESA di bagian bawah dan dua port HDMI menghadap belakang mungkin perlu penyesuaian (atau pemikiran ulang) pada brackett-mu.
Setelan software mudah baik dengan ponsel atau remote. webOS LG tidak sesederhana Roku atau selengkap Google TV, tapi cukup mudah menemukan konten, dengan pencarian suara via Amazon Alexa. Memuat video dan aplikasi lancar, meski tak secepat flagship G5 (9/10, WIRED Rekomendasi). Keluhanku cuma kurangnya fitur Continue Watching global, tapi setidaknya tombol cepat remote baru cukup berguna.
Foto: Ryan Waniata