Tatto yang Luar Biasa Rumit Ditemukan pada ‘Mumi Es’ Berusia 2.000 Tahun

Pertama Kalinya, Arkeolog Mendapatkan Pandangan Detail Tentang Tato Rumit pada Mumi Es Berusia 2.000 Tahun

Para peneliti berhasil melihat secara rinci tato-tato rumit pada mumi es berusia 2.000 tahun yang ditemukan terkubur di pegunungan Siberia yang tertutup permafrost. Menurut mereka, tato ini bahkan akan sulit dibuat di masa sekarang, menunjukkan bahwa seniman tato kuno memiliki keahlian yang sangat tinggi.

Dengan bantuan seniman tato modern, tim peneliti internasional memeriksa tato mumi tersebut dengan detil yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka mengidentifikasi alat-alat dan teknik yang mungkin digunakan masyarakat kuno untuk membuat seni tubuh. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Antiquity.

Seperti sekarang, tato merupakan praktik umum di masyarakat prasejarah. Namun, mempelajarinya sulit karena kulit jarang terawetkan dalam sisa-sisa arkeologis.

Mumi Es Pegunungan Altai yang terletak di Siberia merupakan pengecualian penting—mereka dikubur dalam ruangan yang sekarang tertutup permafrost, sehingga kadang mengawetkan kulit penghuninya.

Orang-orang Pazyryk adalah nomaden penunggang kuda yang hidup di antara Cina dan Eropa. "Tato budaya Pazyryk—peternak Zaman Besi di Pegunungan Altai—selama ini membuat arkeolog penasaran karena desain figuratifnya yang rumit," kata Gino Caspari, arkeolog dari Max Planck Institute of Geoanthropology dan University of Bern, dalam pernyataan tertulis.

Para ilmuwan sebelumnya kesulitan mempelajari tato ini secara mendalam karena keterbatasan teknik pencitraan. Banyak tato tidak terlihat oleh mata telanjang, sehingga ilmuwan tidak tahu keberadaannya saat mumi pertama kali digali pada tahun 1940-an.

Pencitraan inframerah diperlukan karena kulit mengalami degradasi seiring waktu, dan warna tato memudar serta menyebar ke kulit sekitarnya. Cahaya inframerah, dengan panjang gelombang lebih panjang, mampu menembus lebih dalam dan mengungkap apa yang tersembunyi di bawah permukaan. Selama ini, sebagian besar studi hanya mengandalkan gambar tato, bukan foto langsung.

MEMBACA  Jawaban Teka-teki Silang Mini NYT Hari Ini untuk 12 Oktober

Namun, kemajuan teknologi pencitraan akhirnya memungkinkan peneliti mengambil gambar resolusi tinggi dari mumi dan tato mereka. Mereka menggunakan fotografi digital inframerah-dekat untuk membuat pemindai 3D tato pada seorang wanita berusia 50 tahun dari Zaman Besi, yang jasadnya disimpan di Museum Hermitage, St. Petersburg, Rusia.

Gambaran artistik tato yang baru ditemukan mengungkap desain rinci seperti macan tutul, rusa, ayam jantan, serta makhluk mitos setengah singa setengah elang.

Peneliti menemukan bahwa, seperti manusia modern, tato di lengan kanan mumi jauh lebih detail dan teknis dibanding lengan kiri. Ini menunjukkan bahwa dua seniman berbeda, atau seniman yang sama setelah meningkatkan keahliannya, membuat tato tersebut. Pemindaian juga mengisyaratkan penggunaan beberapa alat—dengan satu atau banyak ujung—serta proses pembuatan tato yang dilakukan dalam beberapa sesi.

Hal ini membuktikan bahwa tato bukan sekadar hiasan dalam budaya Pazyryk, melainkan kerajinan terampil yang membutuhkan pengembangan kemampuan teknis. Banyak individu lain juga dikubur di situs yang sama, menandakan bahwa tato kemungkinan merupakan praktik umum.

"Studi ini memberikan cara baru untuk memahami agensi pribadi dalam praktik modifikasi tubuh prasejarah," kata Caspari. "Tato bukan hanya dekorasi simbolis, melainkan kerajinan khusus—yang memerlukan keahlian teknis, kepekaan estetika, serta pelatihan atau magang formal."