Sumbangkan Pakaian dan Seprai yang Robek dan Berlumpur? Lebih Baik Kirim ke Trashie

Situasinya terasa cukup suram. Namun, berkat sebuah iklan media sosial yang tertarget, saya menemukan layanan berlangganan daur ulang tekstil yang menjadi solusi yang selama ini saya cari: Trashie. Dengan membeli "Take Back Bag" seharga $20, Anda dapat mengirimkan pakaian bekas yang masih bersih, seprei, sepatu, bahkan kostum Halloween lama. Tasnya tersedia dalam paket satu atau tiga. Ada juga "Take Back Tech Box" seharga $25, tempat Anda bisa mengembalikan perangkat elektronik lama yang sudah menumpuk debu di laci. Sebagai imbalannya, Anda mendapatkan poin untuk diskon atau gift card di retailer besar seperti Cozy Earth dan Nuuly. Anda juga bisa berbelanja dan mengumpulkan poin di situs mitra, seperti Parachute. Jadi, jika Anda mencari alasan untuk membuang tren musim lalu yang bahkan toko barang bekas pun tidak mau (selamat tinggal, tote bag berlapis tebal; saya tidak paham mengapa ini pernah tren), inilah kesempatannya.

Dari Sampah Menjadi Berkah

Dr. Andre West, direktur The Zeis Extension (ZTE) di Wilson College of Textiles, North Carolina State University, mengonfirmasi data PBB dan EPA dalam penelitiannya. Ia mengatakan masalah limbah tekstil justru semakin parah.

Menurutnya, fast fashion banyak disalahkan untuk hal ini. "Di AS, jumlahnya akan lebih tinggi daripada masa lalu. Saya tidak melihatnya melambat saat ini."

Selain itu, sulit melacak di mana limbah tekstil berakhir, sehingga menghitung angka pastinya bisa menjadi pekerjaan yang kompleks. "Data juga sulit ditentukan karena limbah masuk ke berbagai saluran—tidak terkumpul di satu tempat besar. Sebagian dibuang, sebagian dibakar, sebagian lagi dipres dan dikirim ke negara lain," ujarnya.

Dr. West memberikan gambaran tentang betapa signifikannya proses ini dan seberapa besar dampak potensial bisnis semacam ini. "Memilah produk masih dalam tahap awal untuk dilakukan dengan benar," katanya. "Bahkan jika Anda memilah berdasarkan warna, semuanya terbuat dari material berbeda dengan kancing, ritsleting, dan lapisan." Ia juga menyampaikan bahwa item sering kali salah label. Hal ini mempengaruhi proses daur ulang karena menguraikan setiap serat memerlukan proses yang berbeda dan seringkali memakan waktu, sehingga layanan seperti Trashie yang menanganinya berpotensi menjadi game-changer.

Apa Saja yang Bisa Didaur Ulang?

Ke dalam Take Back Bag saya, saya masukkan sarung bed cover yang digigiti anjing saya sampai bolong dan beberapa linen lama yang kondisinya sudah sangat mengenaskan. Anda juga bisa memasukkan pakaian yang tidak layak untuk disumbangkan. Mau tak mau harus diakui, sweter bernoda itu? Tidak ada yang akan menginginkannya di toko barang bekas, tapi itu sempurna untuk tujuan daur ulang Trashie. Trashie menerima daftar item yang dapat didaur ulang yang cukup luas (asalkan bersih), yang dapat Anda temukan di sini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini menunjukkan performa yang cukup menggembirakan. Meskipun tantangan global masih ada, terutama dari gejolak harga komoditas, kita patut memberikan apresiasi terhadap ketahanan yang ditunjukkan. Sektor konsumsi rumah tangga tetap menjadi penyokong utama, didorong oleh optimisme masyarakat yang semakin membaik. Investasi juga mulai menunjukkan tren positif, meskipun belum merata di semua sektor. Pemerintah terus berupaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif serta mempercepat realisasi proyek-proyek strategis nasional guna mempertahankan momentum ini ke depannya.

MEMBACA  Kementerian Luar Negeri Mem-PHK Lebih dari 1.300 Karyawan