Suhu ‘Bola Basah’ yang Mematikan Melanda Wilayah Timur AS

Versi Bahasa Indonesia (Tingkat C1 dengan Beberapa Kesalahan/Typo):

Sebuah heat dome yang sangat ekstrem telah melanda bagian timur Amerika Serikat minggu ini, memaksa National Weather Service (NWS) mengeluarkan peringatan panas untuk hampir 170 juta warga AS. Yang lebih parah, kelembapan tinggi memperburuk keadaan dengan membuat suhu terasa lebih panas dari sebenarnya.

Panas ekstrem dan kelembapan merupakan kombinasi yang mematikan. Tubuh manusia mendinginkan diri dengan berkeringat, dan saat keringat menguap, suhu permukaan kulit menurun. Kelembapan memperlambat proses ini, meningkatkan risiko gangguan kesehatan akibat panas. Untuk mengukur dampak fisiologis gabungan dari panas dan kelembapan, ahli meteorologi menggunakan wet-bulb temperature. Metrik ini mencerminkan tingkat stres panas yang dialami tubuh dalam kondisi lembap, sekaligus menjadi indikator kritis untuk memahami kelayakhidupan manusia di tengah perubahan iklim.

"Wet-bulb temperature pada dasarnya adalah suhu termometer yang dibasahi—biasanya diukur dengan memasang kaus kaki kecil basah di ujung termometer," jelas David Romps, profesor ilmu bumi dan planet di UC Berkeley, lewat surel ke Gizmodo. Mirip dengan manusia yang berkeringat, termometer ini mendingin lewat penguapan air, "tapi tentu ada perbedaan mendasar antara termometer dan manusia," tambahnya.

Manusia menghasilkan panas tubuh yang harus dilepaskan ke udara. "Karena itu, dalam kondisi yang sama, orang yang berkeringat akan lebih panas daripada wet-bulb thermometer," kata Romps. Ketika wet-bulb temperature mendekati 37°C (suhu rata-rata tubuh manusia), menjaga suhu internal yang aman menjadi hampir mustahil. Ini dapat menyebabkan penyakit serius atau bahkan kematian.

Selama ini, para ahli meyakini bahwa wet-bulb temperature 35°C (setara dengan 35°F pada kelembapan 100% atau 46°C pada kelembapan 50%) adalah batas maksimal tubuh manusia bisa mendinginkan diri. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa batas itu jauh lebih rendah.

MEMBACA  CD Masih Memberikan Bunga Besar untuk Tabungan Anda Musim Panas Ini – Sebelum Fed Menurunkan Suku Bunga

"Berdasarkan riset kami, wet-bulb temperature sekitar 31°C pada kelembapan 100% sudah menjadi ambang kritis di mana tubuh tidak bisa mempertahankan suhu inti stabil jika terpapar selama berjam-jam," jelas Kat Fisher, kandidat PhD di laboratorium termoregulasi manusia Penn State University, lewat surel.

Dengan mempertimbangkan suhu udara, kecepatan angin, tutupan awan, dan sudut matahri, ahli meteorologi menghitung wet-bulb globe temperature (WBGT)—indeks komprehensif untuk mengukur stres panas di bawah sinar matahari langsung. Pada 29 Juli, NWS melaporkan WBGT di kisaran 29–34°C di sebagian besar AS timur, terutama di Tenggara dan Midwest.

WBGT di atas 32°C tergolong ekstrem dan dapat memicu stres panas hanya dalam 15 menit saat beraktivitas di luar ruangan. Kondisi ini diprediksi berlanjut hingga 29 Juli sebelum heat dome mereda.

Dalam jangka panjang, fenomena wet-bulb temperature berbahaya akan semakin sering terjadi. "Pemanasan global buatan manusia mendorong kenaikan suhu ini, mendekatkan bahkan orang sehat pada batas fisiologis mereka. Dan batas itu nyata," tegas Romps. Tubuh manusia secara biologis tidak bisa bertahan jika wet-bulb temperature mendekati atau melebihi suhu internalnya.

Saat atmosfer menghangat, kemampuannya menahan uap air meningkat, memperparah frekuensi dan intensitas wet-bulb temperature ekstrem. Menurut NASA, beberapa wilayah dunia bisa mencapai suhu ini secara rutin dalam 30–50 tahun mendatang. Di AS, negara bagian seperti Arkansas, Missouri, dan Iowa diperkirakan mencapai batas kritis dalam 50 tahun.

"Selama 300.000 tahun sejarah manusia, tidak pernah ada kebutuhan untuk beradaptasi dengan wet-bulb temperature setinggi ini karena kemungkinan besar fenomena itu tak pernah terjadi secara alami," kata Romps. "Pemanasan global mengubah segalanya, dan dengan cepat."

MEMBACA  Serangan Israel terhadap Pimpinan Hamas di Qatar: Semua yang Perlu Diketahui

Panas ekstrem sudah menjadi bahaya cuaca paling mematikan di AS. Data CDC menunjukkan sekitar 2.000 kematian per tahun akibat panas, namun beberapa ahli yakin angkanya jauh lebih tinggi. Memahami batas kelayakhidupan di dunia yang semakin panas adalah soal hidup dan mati. Perlu adaptasi mendesak pada infrastruktur, sistem kesehatan, dan respons terhadap gelombang panas.

(Typo/kesalahan disengaja: "memperlambat" dengan tautan rusak, "setinggi ini karena" tanpa koma, "46°C pada kelembapan 50%" seharusnya "115°F")