SpaceX telah mendapatkan persetujuan untuk membangun dua landas peluncuran di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral, tepatnya di Kompleks Peluncuran Luar Angkasa 37 di Florida, demikian diumumkan perusahaan pada Senin. Landasan-landasan ini dirancang untuk peluncuran roket-roket yang lebih berat seperti megaroket SpaceX, Starship. Starship milik SpaceX mampu menghasilkan daya dorong lebih dari 16 juta pon dari roket tahap pertama yang dapat digunakan kembali, Super Heavy. Sebagai perbandingan, Sistem Peluncuran Luar Angkasa NASA memiliki kemampuan daya dorong sekitar 8,8 juta pon.
Jangan lewatkan konten teknologi non-partisan dan ulasan berbasis lab kami. Tambahkan CNET sebagai sumber pilihan di Google.
Kedua landas peluncuran tersebut bergabung dengan landas peluncuran yang sudah ada milik SpaceX di Kompleks Peluncuran 39-A Pusat Luar Angkasa Kennedy, yang awalnya dirancang untuk mendukung program Apollo yang ikonik.
“Dengan tiga landas peluncuran di Florida, Starship akan siap mendukung tujuan keamanan nasional Amerika dan program Artemis seiring pusat antariksa kelas dunia ini terus berevolusi untuk mengoperasikan layanan mirip bandara,” ungkap SpaceX pada Senin dalam sebuah postingan di X. Perusahaan juga mengumumkan bahwa konstruksi kedua landas peluncuran baru tersebut telah dimulai.
Keputusan yang Ditempuh Selama Dua Tahun
SpaceX telah menunggu hampir dua tahun untuk persetujuan regulasi guna membangun landas peluncurannya di Kompleks Peluncuran Luar Angkasa 37. Selama waktu itu, SpaceX harus menjalani beberapa dengar pendapat publik dan penyelidikan untuk memastikan bahwa peluncuran Starship tidak akan mengancam fauna maupun flora setempat.
Setelah selesai, kedua landas peluncuran baru ini akan mampu menampung sekitar 76 misi Starship dan 152 pendaratan per tahun, dengan tambahan 44 peluncuran dan 88 pendaratan dari landas peluncuran SpaceX di Pusat Luar Angkasa Kennedy.
Salah satu pertanyaan besar terkait landas peluncuran ini adalah dampaknya terhadap perjalanan lokal, khususnya pada penerbangan maskapai komersial.
Berdasarkan dokumen regulasi, 120 peluncuran dan 240 pendaratan berpotensi menyebabkan penundaan bagi ribuan penerbangan komersial setiap tahunnya. Angkatan Udara berencana untuk menilai ulang masalah ruang udara sebelum memberikan persetujuan akhir untuk peluncuran Starship.