Penggemar South Park bisa bernafas lega karena masih akan menikmati petualangan Cartman, Stan, Kyle, dan Kenny selama lima tahun ke depan. Trey Parker dan Matt Stone, kreator serial animasi legendaris ini, telah menyepakati kontrak lima tahun untuk menghadirkan acara mereka di layanan streaming Paramount Plus sekaligus memberikan hak streaming global kepada Paramount.
Duo kreator ini akan terus memproduksi 10 episode per tahun, seperti yang dilaporkan Los Angeles Times. Kesepakatan ini menggantikan kerja sama sebelumnya dengan HBO Max dan perusahaan induknya, Warner Bros. Discovery. Tim South Park sebelumnya terlibat negosiasi alot selama berbulan-bulan untuk kontrak bernilai $3 miliar selama 10 tahun, berdasarkan laporan sebelumnya.
Kesepakatan ini hanya mencakup hak streaming dan tidak termasuk merchandising atau kesepakatan terpisah perusahaan produksi mereka, Park County, dengan Comedy Central untuk tetap menayangkan serial tersebut di jaringan itu.
Musim ke-27 South Park sempat tertunda hingga 23 Juli akibat manuver di belakang layar terkait akuisisi Paramount oleh Skydance Media. Serial ini pertama kali tayang di Comedy Central pada 1997.
Parker dan Stone akan tampil di San Diego Comic-Con sehari setelah premiere, yakni pada 24 Juli, dalam sebuah panel bersama Andy Samberg (alumni Saturday Night Live) dan Mike Judge (kreator Beavis and Butt-Head).
Apa artinya bagi penonton dan industri streaming
Investasi Paramount pada South Park adalah “taruhan berani untuk masa depan streaming,” ujar Jason Fairchild, CEO tvScientific, perusahaan periklanan televisi, kepada CNET.
“Saat sebagian besar industri media memangkas anggaran, Paramount justru fokus pada konten eksklusif untuk memperkuat platformnya di pasar yang kompetitif,” jelas Fairchild.
Pesaing seperti Netflix dan Prime Video milik Amazon lebih memilih konten olahraga dan global. “Strateginya jelas: kuasai konten yang mendorong langganan dan keterikatan penonton,” tambahnya.
Fairchild memprediksi penonton akan lebih mengandalkan layanan streaming beriklan jika merasa tidak mampu berlangganan berplatform premium sekaligus.
Seth Schachner, mantan eksekutif Sony yang kini menjabat direktur Strat Americas, mengatakan kesepakatan Paramount “terlihat visioner, lebih mirip strategi Netflix ketimbang studio tradisional.”
Menurut Schachner, ini bisa menjadi tren bagi lebih banyak kerja sama langsung antara kreator dan platform streaming. “Tak mengejutkan bila perjanjian ini jadi acuan bagi program-program besar lain yang ingin dipertahankan studio,” pungkasnya.