Sinyal GPS di Tel Aviv, Israel dikacaukan pada hari Kamis, menyebabkan layanan seperti peta smartphone dan pengiriman makanan menjadi kacau, menurut laporan terbaru dari Times of Israel. Meskipun belum dikonfirmasi secara resmi, tampaknya militer Israel bertanggung jawab atas gangguan GPS tersebut karena negara tersebut mengantisipasi serangan misil balasan dari Iran dalam beberapa hari mendatang.
Giancarlo Esposito tentang Memiliki Figur Aksi Sendiri
“Bagaimana gangguan GPS pada masa perang terlihat,” tulis salah satu penduduk Tel Aviv di X. “Saya melakukan perjalanan selama 6 menit dengan skuter sewa di Tel Aviv dan aplikasi mengira saya melakukan perjalanan sejauh 200km ke Beirut.”
Menjadi umum bagi Israel untuk mengganggu sinyal GPS di wilayah udara utara setelah serangan teroris pada 7 Oktober 2023, dalam upaya untuk membingungkan misil yang diluncurkan oleh Hezbollah dari Lebanon. Namun, pemalsuan GPS pada hari Kamis yang mengganggu aplikasi seperti Waze, Google Maps, dan Gett Taxi, tampaknya menjadi kali pertama taktik tersebut digunakan di kota besar Tel Aviv sejak perang dimulai.
Israel diyakini telah berada di balik serangan misil terhadap kedutaan Iran di Damaskus, Suriah pada hari Senin yang menewaskan Mohammad Reza Zahedi, anggota tinggi militer Iran. Israel telah membantah terlibat dalam serangan tersebut tetapi pejabat Amerika Serikat telah membuat jelas bahwa mereka menganggap Israel melancarkan serangan tersebut dan telah memberi isyarat kepada Iran bahwa Amerika tidak terlibat.
Serangan di Suriah itu membuat Israel bersiap untuk serangan balasan yang mungkin terjadi dalam waktu yang relatif dekat. Bahkan, Amos Yadlin, mantan kepala intelijen Israel, mengatakan kepada outlet berita CTech Israel bahwa ia memperkirakan Iran mungkin akan mencoba menyerang Israel pada hari Jumat, hari terakhir Ramadan.
“Saya tidak akan terkejut jika Iran bertindak besok. Jangan panik. Jangan lari ke tempat perlindungan,” kata Yadlin kepada CTech, mengutip sistem pertahanan misil Israel yang kuat. “Tetap tenang untuk besok dan kemudian, tergantung pada konsekuensi serangan tersebut, situasi dapat memanas.”
Seperti yang dicatat Bloomberg, setiap serangan langsung dari Iran ke kota besar Israel akan menjadi eskalasi yang berisiko memperluas perang, yang dimulai pada 7 Oktober setelah Hamas melancarkan serangan yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel. Sebanyak 240 warga Israel ditawan. Setidaknya 32.600 warga Palestina tewas dalam perang di Gaza yang berikutnya, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Amerika Serikat telah melakukan latihan pemalsuan GPS, meskipun tidak ada kasus yang diketahui negara tersebut menggunakannya dalam perang. Ukraina, Rusia, dan Tiongkok juga telah menggunakan taktik tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Namun, masih belum jelas apakah upaya Israel untuk membingungkan roket Iran akan berhasil. Dunia mungkin akan mengetahuinya lebih cepat daripada yang diharapkan.