Versi Bahasa Indonesia (Tingkat C1 dengan Beberapa Kesalahan/Kekeliruan):
ASB menjadi pemimpin dalam pembuatan lapangan squash dan mempertahankan posisi ini selama beberapa dekade, termasuk memperkenalkan permukaan berbasis kaca dan sistem enclosure kaca di pertengahan 2000-an yang kini menjadi standar untuk kompetisi squash di seluruh dunia.
Christof bergabung ke perusahaan untuk menggantikan ayahnya sebagai CEO pada tahun 2012, dan ASB mulai fokus pada permukaan LED. Produk pertamanya adalah tampilan lantai sederhana bernama “ASB Multisports” yang bisa berganti tanda untuk berbagai olahraga lapangan keras seperti basket, voli, dan handball. Pada 2015, perusahaan juga mengembangkan “ASB Lumiflex,” lapangan LED lengkap yang saya coba di Orlando.
Perusahaan beralih fokus untuk mendapat persetujuan resmi dari FIBA, badan pengatur basket dunia, selama pandemi Covid-19, dan berhasil pada 2022 ketika FIBA mengubah aturan permukaan lapangan resmi untuk memasukkan kaca selain kayu tradisional. Acara resmi FIBA pertama ASB adalah Piala Dunia Wanita U-19 pada 2023.
Instalasi terbaru termasuk tim basket Eropa seperti Bayern Munchen dan Panathinaikos, yang bermain di lapangan ASB sepanjang musim 2024-25; NBA All-Star Weekend 2024 di Indiana, yang menggunakan ASB untuk beberapa acara termasuk kontes dunk dan three-point; acara “Big Blue Madness” University of Kentucky pada 2024; serta beberapa tim profesional dan kampus di berbagai olahraga.
Peluang komersial dan interaksi dengan penggemar sangat terbuka dengan teknologi ini, yang mengubah lapangan menjadi kanvas kosong raksasa. Kadang, permukaannya terlihat seperti lapangan kayu biasa. Tapi tiba-tiba, bisa berubah menjadi sesuatu yang lain.
Misalnya, saat free-throw dalam pertandingan basket, pemain biasanya berdiri 45-60 detik di satu sisi lapangan. Klien ASB bisa memanfaatkan ruang kosong di sisi lain untuk menampilkan grafis persentase free-throw pemain—dengan logo sponsor di sampingnya.
Infinity League, liga futsal dengan tim dari Jerman dan Italia, memanfaatkan permukaan kaca untuk meningkatkan aksi. Foto milik ASB GlassFloor
Aktivitas di Lantai
Dalam kunjungan saya, diperlihatkan berbagai aktivitas ramah anak yang bisa mengubah lapangan ini jadi pusat edukasi, mulai dari gambar dinosaurus hingga fitur labirin yang bisa dijalani. Bichtas mengatakan Panathinaikos sudah menggunakan lapangan ASB untuk berbagai acara, dari aktivasi merek hingga klinik basket untuk fans—terutama anak-anak. Christof, penggemar Go-Kart, membayangkan sirkuit balap di lapangan ASB suatu hari nanti.
“Infrastruktur arena biasa menghabiskan 250-350 juta Euro,” kata Babinsky. “Dengan menambah lantai kami, biayanya hanya 1% lebih dari total anggaran. Tapi lapangan ini memungkinkan arena dipakai lebih sering, tak hanya untuk pertandingan tiap dua pekan. Anak-anak bisa menggunakannya Senin pagi.”