Paket Makanan: Solusi bagi yang Ingin Makan Sehat tapi Tak Mahir Memasak
Paket makanan hadir sebagai jawaban bagi mereka yang lelah dengan makanan cepat saji, namun merasa kemampuan memasaknya masih sangat terbatas. Layanan ini cocok untuk orang yang sadar kesehatan—yang menyadari bahwa memesan makanan Thai lima malam seminggu bukanlah pola makan yang baik—serta untuk pemula di dapur yang mengira kata "menumis" adalah gerakan tarian asal Prancis.
Yang mengejutkan, harga paket makanan kini nyaris setara dengan belanja bahan biasa. Benar, Anda tidak salah baca. Karena inflasi harga bahan pangan, berlangganan paket makanan mingguan justru bisa lebih hemat—dan jelas lebih praktis—daripada berkeliling lorong-longorong supermarket.
Namun, ini hal yang menarik (dan di mana banyak orang keliru): Berlangganan paket makanan ibarat membeli keanggotaan gym—manfaat sejatinya baru terasa jika Anda tahu cara memaksimalkannya. Di CNET, kami telah mencicipi, memotong, mengiris, dan sesekali membakar jalan kami melalui semua layanan paket makanan besar selama bertahun-tahun. Kami telah menemukan kode rahasia untuk mendapatkan kelezatan maksimal dari setiap rupiah yang Anda keluarkan.
—
Jangan lewatkan konten teknologi dan ulasan berbasis lab kami yang independen. Tambahkan CNET sebagai sumber pilihan di Google.
—
Baik Anda sudah setia dengan Blue Apron, mengikuti tren HelloFresh, memilih yang sederhana dengan Factor, atau ingin yang lebih eksklusif dengan Marley Spoon, besar kemungkinan Anda belum mendapatkan nilai dan cita rasa optimal. Kabar baiknya? Beberapa trik dari dalam bisa mengubah Anda dari amatir menjadi profesional langganan, sehingga mendapatkan setiap tetap nilai dari pengiriman mingguan Anda.
Siap menjadi ahli paket makanan? Mari simak tujuh kesalahan utama yang harus dihindari.
1. Melewatkan Penawaran atau Diskon Paket Makanan
EveryPlate kerap menawarkan diskon pendaftaran yang sangat terjangkau. Pertama-tama, manfaatkan penawaran untuk pelanggan baru. Banyak layanan memberikan diskon hingga 70% untuk beberapa minggu awal. Jika Anda sudah berlangganan, tak ada salahnya untuk menjeda atau membatalkan sementara untuk mencoba layanan lain dengan harga promosi yang murah.
2. Memilih Rencana dengan Ukuran yang Salah
Biaya paket makanan sangat bervariasi tergantung jumlah hidangan dan porsi per minggu. Marley Spoon, contohnya, bisa turun hingga $9 per porsi jika Anda memesan paket terbesar (enam resep untuk empat orang), tapi bisa melonjak ke $13 per porsi untuk paket terkecil (dua resep untuk dua orang).
Saran saya, pesan paket yang sedikit lebih besar dari yang Anda butuhkan. Pilih resep yang tahan disimpan di kulkas atau bisa dibekukan. Dengan begitu, Anda sekaligus menyiapkan makan siang atau malam untuk satu dua hari ke depan. Anda sudah repot-repot memasak, manfaatkanlah usaha itu untuk hasil yang lebih banyak dan hemat.
"Perencanaan makan dengan paket makanan," istilahnya mungkin baru Anda dengar di sini. Resep apa yang cocok untuk dibuat dalam porsi besar? Hampir semua, kecuali hidangan laut dan salad, karena keduanya tidak baik dibekukan setelah dimasak.
3. Lupa Memasak Hidangan Laut Lebih Dulu
Selalu masak resep berbahan seafood terlebih dahulu karena bahan ini paling cepat rusak. Hal yang sama berlaku untuk bahan lain seperti sayuran, daun-daunan hijau, keju, dan produk susu segar. Kentang dan sayuran padat lainnya biasanya bertahan empat hingga lima hari, bahkan seminggu. Steak juga cukup tahan lama dan kualitasnya tidak akan turun drastis setelah beberapa hari di kulkas.
4. Mengabaikan Pilihan Steak dan Ikan
Saat melihat menu paket makanan mingguan, Anda akan menemukan puluhan bahkan ratusan pilihan resep. Meski harus memilih yang sesuai selera dan tujuan nutrisi, beberapa resep menawarkan nilai lebih. Resep steak dan seafood berada di puncak daftar tersebut. Namun, secara umum, hidangan dengan protein (ayam, babi, ikan) biasanya lebih bernilai.
Sebaliknya, hindari resep dengan bahan yang murah dan mudah ditemui di toko, seperti pasta sederhana tanpa protein atau sup dasar. Bagi yang vegetarian, saya rekomendasikan Purple Carrot, karena layanan berbasis tanaman 100% ini menawarkan resep tanpa daging yang paling menarik dengan bahan berkualitas.
5. Tidak Mempercayai Insting Saat Memasak
Resep bukanlah ukuran yang kaku. Percayalah pada insting Anda. Jika petunjuknya meminta garam yang terlihat terlalu banyak untuk saus, kemungkinan memang demikian. Anda selalu bisa menambahkan, tapi tidak bisa mengurangi. Mulailah dengan hati-hati. Prinsip yang sama berlaku untuk tingkat kepedasan.
6. Mengabaikan Label "Favorit Pelanggan"
Kebanyakan perusahaan paket makanan akan memberi label "favorit pelanggan" pada resep tertentu. Pengalaman saya, hidangan dengan label ini biasanya memang enak. Layanan seperti HelloFresh dan Home Chef menggunakan banyak ulasan dan umpan balik pengguna, sehingga label tersebut biasanya valid.
7. Terlalu Serius Menghadapinya
Benar, paket makanan adalah cara baik untuk memberi makan keluarga dengan harga wajar. Tapi layanan ini juga bisa sangat menyenangkan dan menjadi sarana mengasah keterampilan memasak. Belum pernah membuat risotto? Cobalah saat muncul di menu. Anda mungkin akan terkejut betapa mudahnya.
Saat membuka paket makanan, bukalah juga sebotol anggur, atau tuanglah bir, koktail, atau mocktail untuk diri sendiri. Putar musik atau podcast favorit. Memasak bisa jadi kegiatan yang menyenangkan dan bahkan menenangkan pikiran. Jika Anda tidak sedang dalam mood yang baik, Anda selalu bisa menyuruh anak-anak yang memasak.