Ponsel Lipat Terbaik 2025: Perbandingan Samsung dan Motorola

Alasan kami suka: Motorola Razr Ultra lebih baik daripada Galaxy Z Flip 6 dalam berbagai hal. Saya mencoba model Razr Ultra yang baru-baru ini dirilis dan sangat terkesan dengan sistem engsel yang ditingkatkan, membuat ponsel terasa lebih kokoh saat dibuka dan ditutup. Selain itu, ponsel ini dilengkapi chipset Qualcomm Snapdragon 8 Elite dan RAM 12GB untuk berbagai fitur AI serta performa yang tangguh.

Untuk layar luar, ponsel ini mendukung hampir semua aplikasi yang Anda gunakan. Anda bisa menjelajah internet, bermain game, scroll TikTok, dan melakukan berbagai tugas lainnya tanpa harus membuka ponsel. Sebagai perbandingan, platform Samsung lebih terbatas dalam hal ini. Motorola Razr Ultra juga memiliki tekstur backing baru seperti Alcantara dan kayu, yang menurut saya lebih nyaman digenggam dibandingkan flip phone pesaing.

Ulasan: Motorola Razr Ultra (2025)

Untuk siapa: Dengan harga $1.299, Razr Ultra bukan flip phone murah. Harganya lebih mahal dari Samsung. Namun, ponsel ini menawarkan baterai lebih besar dengan pengisian cepat, layar lebih lebar, dua kamera 50MP, serta fitur AI yang benar-benar berguna. Jika Anda mencari flip phone paling lengkap, tahan lama, dan menarik secara visual saat ini, Razr Ultra adalah pilihannya. Ponsel ini cocok untuk mereka yang menginginkan flip phone stylish tanpa kompromi.

Alternatif lain: Meski memiliki spesifikasi terbaik, jika Anda ingin ponsel yang bisa bertahan setidaknya lima tahun, Motorola mungkin bukan merek favorit. Masa pembaruan software-nya relatif singkat, hanya 2-3 tahun, dibandingkan Google dan Samsung yang mencapai 7 tahun. Galaxy Z Flip 6 mungkin lebih unggul dalam hal ini.

Spesifikasi teknis Motorola Razr Ultra (2025):

  • Prosesor: Qualcomm Snapdragon 8 Elite
  • Ukuran layar: 4 inci (eksterior), 7 inci (interior)
  • Penyimpanan: 512GB, 1TB
  • Kamera belakang: 50MP wide, 50MP ultrawide
  • Kamera depan: 32MP wide
  • Baterai: 4.700mAh
  • Harga: $1.299
MEMBACA  Judul: Apakah Trump Telah Mencapai Kesepakatan Dagang dengan China – Bagaimana dengan Negara Lainnya? | Berita Bisnis dan Ekonomi