Karena metana tidak berwarna dan tidak berbau, memantaunya dan mencegah kebocoran bisa sulit dan mahal. Akibatnya, peneliti dan aktivis lingkungan mengatakan industri ini mungkin melepaskan jauh lebih banyak daripada perkiraan resmi pemerintah.
Metana juga keluar dari tambang batu bara—bahkan lebih banyak dibanding emisi dari produksi gas alam, yang sebagian besar memang metana. Ember, lembaga pemikir energi bersih, membuat visual interaktif yang menjelaskannya dengan baik.
Singkatnya, metana terperangkap dalam deposit batu bara, dan saat penambang menggali untuk mencapai lapisan batu bara, gas itu terlepas—bahkan terus keluar lama setelah tambang berhenti beroperasi. Karena fokus penambang adalah mengekstrak batu bara, mereka jarang mencatat berapa banyak metana yang bocor, dan regulator pun jarang memerhatikannya.
Menurut Ember, emisi metana dari tambang batu bara bisa 60 persen lebih tinggi dari catatan resmi. Tambang batu bara yang ditinggalkan malah lebih buruk, melepaskan lebih banyak metana dibanding sumur minyak dan gas yang sudah tidak digunakan. Totalnya, emisi metana tahunan dari tambang batu bara di seluruh dunia memiliki efek pemanasan yang setara dengan emisi karbon dioksida tahunan India.
Karena khawatir dengan ketidakakuratan data, beberapa LSM berinisiatif memantau emisi metana secara global menggunakan sensor darat, pemantau udara, dan satelit. Pada 2024, Environmental Defense Fund meluncurkan MethaneSAT, yang dilengkapi instrumen untuk mengukur emisi metana dari sumber-sumber kecil di area luas.
Ritesh Gautam, ilmuwan utama MethaneSAT, menjelaskan bahwa proyek ini mengungkap beberapa sumber emisi metana besar yang terabaikan. Sejak diluncurkan, MethaneSAT menemukan bahwa di AS, sebagian besar emisi metana tidak hanya berasal dari beberapa lokasi pengeboran minyak dan gas besar, tapi juga dari banyak sumur kecil yang hanya mengeluarkan kurang dari 100 kilogram per jam.
“Sumur marginal hanya menghasilkan 6-7 persen minyak dan gas di AS, tetapi menyumbang hampir 50 persen emisi terkait produksi,” kata Gautam. “Fasilitas ini hanya memproduksi kurang dari 15 barel minyak per hari, tapi ada lebih dari setengah juta sumur seperti itu tersebar di AS.”
Ada Cara untuk Menghentikan Emisi Metana, Tapi Tidak Digunakan
Kabar baiknya, banyak solusi untuk mengurangi emisi metana dari industri energi sudah tersedia. “Sekitar 70 persen emisi metana dari sektor bahan bakar fosil bisa dihindari dengan teknologi yang ada, seringkali dengan biaya rendah,” menurut laporan IEA.
Untuk industri minyak dan gas, solusinya bisa sesederhana menggunakan sambungan pipa yang lebih baik untuk mengurangi kebocoran dan memasang sistem penangkap metana. Karena metana adalah bahan bakar, hasil penjualannya bisa menutup biaya peningkatan peralatan. Membiarkannya terlepas ke atmosfer hanya membuang uang dan memperparah pemanasan global.