Para senator Texas telah meluncurkan kampanye habis-habisan untuk memecah Pesawat Ulang-Alik Discovery menjadi beberapa bagian dan memindahkannya ke negara bagian mereka. Wahana antariksa legendaris ini telah dipamerkan di Museum Dirgantara dan Antariksa Nasional Smithsonian di Washington, D.C., selama lebih dari satu dekade, dan lembaga tersebut tidak akan melepaskannya tanpa perlawanan.
Seiring berkembangnya saga ini selama beberapa bulan terakhir, Smithsonian telah mengingatkan Kongres bahwa memecah Discovery tidak hanya akan memerlukan biaya besar tetapi juga berisiko menghilangkan nilai historisnya. Kini, para senator Texas telah meminta Departemen Kehakiman untuk menyelidiki “aksi lobi ilegal” Smithsonian yang menentang pemindahan pesawat ulang-alik tersebut.
“Ini merupakan upaya yang konyol untuk membungkam Smithsonian dalam membela ‘hak, kepemilikan, dan kepentingan’ mereka atas Discovery secara penuh dan permanen, serta taktik yang sebelumnya pernah dicoba dengan mengajukan banding kepada Chancellor Smithsonian dan Ketua Mahkamah Agung John Roberts,” ujar Joe Stief, pendiri Keep The Shuttle, sebuah gerakan akar rumput untuk mempertahankan Discovery di Smithsonian.
“Meskipun Chancellor tidak mengambil tindakan publik setelah pernyataan bulan Agustus, tampaknya Sen. Cornyn berharap dapat menemukan audiens yang lebih reseptif di Departemen Kehakiman,” katanya kepada Gizmodo dalam sebuah pernyataan.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Pada bulan April, Senator Texas John Cornyn (R-TX) dan Ted Cruz (R-TX) mengajukan undang-undang untuk “membawa Discovery pulang ke Texas.” RUU tersebut akhirnya dimasukkan ke dalam Undang-Undang “One Big Beautiful Bill”, yang ditandatangani menjadi hukum pada 4 Juli.
Langkah ini mendapat tentangan dari Smithsonian, pendukung museum, dan para pembuat undang-undang dari Partai Demokrat. Pada bulan September, Senator Mark Kelly (D-AZ), Mark Warner (D-VA), Tim Kaine (D-VA), dan Dick Durbin (D-IL) mengirimkan surat kepada Komite Anggaran Senat mendesak agar langkah-langkah pengeluaran untuk tahun fiskal 2026 menghentikan sementara upaya untuk memindahkan pesawat ulang-alik tersebut.
Smithsonian mengikuti jejak mereka dengan mengirimkan suratnya sendiri kepada komite yang menyatakan bahwa baik mereka maupun NASA percaya bahwa memindahkan Discovery akan menelan biaya hingga $150 juta dan dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada pesawat ulang-alik tersebut. Biaya itu jauh melebihi alokasi $85 juta untuk relokasi pesawat ulang-alik dalam RUU tersebut.
“Saya tidak terkejut bahwa para pendukung relokasi tersebut merasa kecewa melihat fakta-fakta ini disampaikan kepada Kongres dan kemudian diumumkan secara publik,” kata Stief. “Namun alih-alih memberikan rincian rencana alternatif untuk memindahkan Discovery, mereka terus menyebut-nyebut ‘ahli industri’ yang tidak setuju dengan NASA dan Smithsonian—organisasi yang merancang, menerbangkan, mengangkut, dan sekarang merawat pesawat ulang-alik tersebut.”
Memasuki ranah hukum yang rumit
Dalam surat yang dikirim kepada DOJ pada hari Rabu, Senator Cornyn dan Cruz serta Congressman Randy Weber memang mengklaim bahwa “ahli industri” tidak mendukung pernyataan Smithsonian bahwa Discovery perlu dibongkar. Mereka juga meragukan perkiraan biaya lembaga tersebut untuk relokasi pesawat ulang-alik, dengan menyatakan bahwa biaya tersebut “lebih dari 10 kali lipat dari penawaran perusahaan logistik swasta yang berpengalaman.”
Surat itu berargumen bahwa Smithsonian berpotensi melanggar Undang-Undang Anti-Lobi. Hukum federal ini melarang penggunaan dana pemerintah yang dianggarkan—tanpa otorisasi dari Kongres—untuk mempengaruhi anggota Kongres atau pejabat pemerintah lainnya mengenai undang-undang.
Smithsonian bersikeras bahwa mereka telah memiliki Discovery sejak NASA mentransfer “semua hak, kepemilikan, kepentingan, dan kepemilikan” kepada lembaga tersebut pada tahun 2012 dan mempertanyakan legalitas perintah pemerintah untuk memindahkan pesawat ulang-alik tersebut. Cornyn, Cruz, dan Weber membantah hal ini, dengan menyatakan bahwa Smithsonian pada dasarnya adalah entitas federal yang sebagian besar dananya berasal dari Kongres dan terikat oleh hukum federal.
Sengketa ini berpusat pada status Smithsonian sebagai “alat kepercayaan,” sebuah kepercayaan publik yang diakui oleh Kongres namun berbeda dari lembaga federal. Hal ini memungkinkan Smithsonian untuk beroperasi secara independen. Selain itu, preseden hukum menyatakan bahwa artefak yang disumbangkan kepada lembaga tersebut bukanlah properti federal melainkan properti Smithsonian.
Belum jelas apakah DOJ akan secara formal menyelidiki Smithsonian, dan dengan tidak adanya tanda-tanda berakhirnya penutupan pemerintah saat ini, nasib Discovery masih menggantung. RUU anggaran tahun fiskal 2026 yang tertunda memuat ketentuan-ketentuan yang saling bertentangan yang dapat menerapkan atau menghentikan relokasi pesawat ulang-alik tersebut. Kita hanya bisa menunggu dan melihat bagaimana kelanjutannya.