“Pluribus” di Apple TV: Utopia yang Berubah Menjadi Distopia

Bayangkan jika masalah terbesar umat manusia—seperti kekerasan, kejahatan, diskriminasi, dan konflik—tiba-tiba lenyap. Namun, bagaimana jika harga yang harus dibayar untuk kebahagiaan yang monoton itu adalah sistem yang sangat intrusif dan menyeramkan? Itulah premis yang diangkat oleh Pluribus, serial fiksi ilmiah terbaru dari Apple TV, dengan seorang tokoh utama yang kompleks dan menarik.

Diciptakan oleh Vince Gilligan—sutradara dan penulis di balik Breaking Bad dan Better Call SaulPluribus menggabungkan elemen fiksi ilmiah yang memprovokasi pemikiran dengan energi pemberontakan yang khas. Musim perdananya terdiri dari sembilan episode, dengan dua episode pertama sudah tayang perdana.

Serial ini dibintangi Rhea Seehorn sebagai Carol Sturka, penulis novel roman-sejarah spekulatif yang sukses, meski ia sendiri memandang rendah karyanya. Kehidupan tenangnya bersama pasangan hidupnya, Helen (Miriam Shor), berubah total saat fenomena misterius menyatukan hampir seluruh umat manusia ke dalam satu kesadaran kolektif, bagaikan hive mind.

Carol, yang ternyata kebal terhadap fenomena tersebut, menyaksikan dunia berubah drastis. Setelah kekacauan awal, lahirlah tatanan baru yang damai namun menakutkan. Mereka yang terpengaruh—disebut "Yang Lain"—menjadi sosok yang tenang, serba tahu, dan terlalu optimis. Mereka bahkan dapat memantau setiap gerak-gerik Carol, berkat akses ke pikiran Helen dan drone pengintai yang melacaknya.

Meski mengklaim berniat baik, "Yang Lain" terus berusaha mengonversi Carol. Dengan sinisme dan amarah—didukung banyaknya film fiksi ilmiah yang pernah ia tonton—Carol menolak mentah-mentah tawaran mereka. Ia pun berusaha bertahan di tengah keterasingannya, sambil mencari sekutu seperti Zosia (Karolina Wydra) dan Diabaté (Samba Schutte), meski upayanya tak selalu membuahkan hasil.

Latar Albuquerque—lokasi favorit Gilligan—menjadi panggung yang kontras antara keindahan alam dan kesepian yang mendalam. Di tengah keputusasaan, Carol tetap berpegang teguh pada individualitasnya, meski itu berarti harus menderita.

MEMBACA  Trump Meningkatkan Poin-Poin Pembicaraan Kremlin, Pola yang Familiar dari Periode Pertamanya

Dengan musim kedua yang sudah dikonfirmasi, perjalanan Carol sebagai pahlawan yang keras kepala, jenaka, namun mudah disupport, masih panjang. Ia bertekad menyelamatkan dunia yang secara permukaan terlihat lebih baik, namun sesungguhnya bergerak menuju distopia yang lebih mengerikan.

Dua episode pertama Pluribus sudah dapat ditonton di Apple TV, dengan episode baru dirilis setiap minggu.