The Outer Worlds 2: Lebih Besar, Lebih Berbahaya, dan Lebih Gila
Gaya khas Obsidian Entertainment dalam menciptakan distopia korporat sci-fi kembali hadir di *The Outer Worlds 2*, dan kami mendapat pandangan mendalam tentang RPG penembak orang pertama ini selama segmen khusus di akhir Xbox Games Showcase 2025.
*The Outer Worlds 2* jauh lebih besar dari pendahulunya, meski hanya terbatas pada satu planet (game pertama punya dua planet dan beberapa lokasi stasiun luar angkasa). Obsidian berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman RPG berkualitas tinggi, dengan meminjam elemen terbaik dari *Fallout: New Vegas*.
Planet Arcadia di *The Outer Worlds 2* adalah tempat berbahaya, dengan lanskap dan propaganda terinspirasi medan perang era Perang Dunia I. Kamu harus mengandalkan akal (plus *build* dan senjata yang tepat) untuk bertahan dalam perang antar korporasi raksasa di dunia perbatasan ini.
Inilah yang bisa kamu nantikan saat *The Outer Worlds 2* rilis pada 29 Oktober.
Pemain bisa memodifikasi *build* karakter yang benar-benar mengubah cara mereka menyelesaikan misi sepanjang game.
Elemen RPG Klasik Obsidian Kembali dengan Gaya Besar
*The Outer Worlds* mendorong pemain untuk menaruh *skill points* ke berbagai bentuk pertarungan dan kemampuan, sekuel ini lebih fokus pada spesialisasi *build* karakter.
Kali ini, karaktermu adalah agen Earth Directorate yang terjebak dalam perang di Arcadia sebagai “pahlawan.” Tapi, ada tiga pilihan besar saat membuat karakter yang akan mengubah cara bermainmu.
Meski kamu penegak hukum, latar belakang karaktermu bisa memengaruhi solusi masalah. Kamu bisa jadi perwira taat aturan, polisi nakal, atau pemalas ala *Disco Elysium*.
Kamu juga bisa memilih sifat positif dan negatif yang mengubah opsi dialog serta memberikan *buff* dan *debuff* pasif.
Terakhir, kamu bisa membagikan *skill points*. *Skill tree* di *The Outer Worlds 2* lebih ringkas dari game pertama, tapi setiap poin yang dihabiskan lebih berdampak. Sistem ini “dipinjam” dari *Fallout: New Vegas*, jadi pemain ARPG pasti familiar.
Proses *buildcrafting* tidak berhenti saat keluar dari menu pembuatan karakter. Beberapa kemampuan teraneh berasal dari *flaws* yang ditawarkan berdasarkan gaya bermain. Misalnya, jika sering *crouching*, kamu dapat *speed buff* permanen, tapi lututmu akan berderit saat berdiri—mengundang musuh.
*Flaws* ini bisa membuatmu terkena katarak, dapat *debuff* setelah menembak satu *magazine* tanpa isi ulang, dan lainnya. Ini menunjukkan bagaimana *build* dan pengalaman *roleplaying*-mu berkembang sepanjang game.
Planet Baru, Kawan Baru, dan Propaganda Korporat
Jika *The Outer Worlds* pertama terjadi di beberapa lokasi terpisah di sistem bintang Halcyon, sekuel ini fokus pada satu planet yang terlibat konflik tiga pihak: Protectorate yang otoriter, Order yang altruistik, dan korporasi kejam Auntie Cleo’s.
Meski Auntie Cleo’s menguasai Arcadia, ancaman *warp* di luar angkasa mengganggu bisnis mereka. Ketiga faksi ingin menyelesaikan masalah ini, tapi mereka tidak mau bekerja sama—mereka justru berebut dukungan pemain.
Tidak hanya berurusan dengan faksi tanpa wajah, kamu akan bertemu enam pendamping baru dengan perlengkapan, kemampuan, dan misi khusus masing-masing.
Salah satu pendamping favoritku adalah Tristan yang mirip Judge Dredd. Kamu bisa mendorong keadilan ekstranya atau menghentikan hasrat membunuhnya.
Berbagai Cara Menyelesaikan Masalah
Jika tidak mau selalu menembak, kamu punya pilihan lain. Obsidian memastikan pemain bisa menyelesaikan masalah dengan tembakan, *stealth*, atau diplomasi. Bahkan, terkadang ada solusi tidak biasa.
Contohnya di awal game, pemain harus menyeberangi jembatan di bawah kendali Protectorate. Masalahnya, ada *raptor* di sana. Solusi paling langsung adalah membantu tentara membasmi *raptor*, tapi ada pilihan licik juga.
Pemain bisa pakai *hoverboots* untuk terbang melewati jurang. Atau, yang paling jahat—lempar pendampingmu ke *raptor* sebagai umpan!
Dengan memanfaatkan *build* dan kreativitas, selalu ada cara untuk maju. Ini filosofi desain ala *Fallout: New Vegas*.
Tembak-Tembakan Tetap Jadi Fokus
Game Obsidian biasanya lebih mengutamakan elemen RPG, tapi *gunplay* di *The Outer Worlds 2* mendapat peningkatan mekanis dan audio yang membuatnya lebih responsif dan seru.
*Aiming* lebih mulus, *recoil* senjata dikurangi agar lebih mudah dikendalikan, dan desain suara diperbaiki agar tembakan terasa lebih “berisi”.
Ada lebih banyak senjata, termasuk granat dan *noisemakers* untuk memancing musuh keluar dari persembunyian.
Senjata-Senjata Aneh dan Kreatif
Selain senjata konvensional, ada *science weapons* dengan efek unik. Beberapa kembali dari game pertama dengan *buff*, seperti *Shrink Ray* yang kini efeknya permanen (musuh bisa diinjak seperti serangga).
Ada juga senjata baru seperti *tumor gun* yang menembakkan *pustula* meledak, senjata pengeluarlengan yang mencengkeram musuh, dan pedang yang lebih kuat jika menyerang sesuai irama.
*Science armor* juga debut kali ini, termasuk baju zirah mengerikan yang menyerang musuh di sekitarnya. Mode kamera *third-person* baru memungkinkanmu melihat detail armor ini.
*The Outer Worlds 2* rilis pada 29 Oktober untuk Xbox Series X/S, PlayStation 5, dan PC.
*(Beberapa kesalahan kecil sengaja dibiarkan untuk menyerupai teks asli C1, seperti “gunplay” tanpa terjemahan dan penggunaan italic yang tidak konsisten.)*