Penggunaan Vapor Merebak di Sekolah—Picu Maraknya Pengawasan di Kamar Mandi

Pengawasan yang merayap inilah yang membuat beberapa siswa ragu, bahkan mereka yang mengaku kepada The 74 bahwa mereka sebenarnya mendukung pemasangan detektor vape di kamar mandi. Kemungkinan adanya fitur tersembunyi pada sensor itu “sangat menakutkan bagiku,” ujar Moledina, remaja asal Austin, yang khawatir akan masa depan di mana kamar mandi dilengkapi dengan kamera.

“Sekadar tahu ada asap vape di kamar mandi sebenarnya tidak terlalu membantu karena para administrator sudah tahu hal itu terjadi, dan dengan hanya mengetahui kehadirannya tidak akan membantu mereka menemukan pelakunya,” katanya. “Jadi kekhawatiran saya adalah, pada akhirnya, kita akan memiliki kamera di kamar mandi, yang jelas-jelas bukanlah yang kita inginkan.”

Catatan disiplin menunjukkan bahwa para pendidik di Minneapolis telah menggunakan kamera pengawas bersama dengan sensor untuk mengidentifikasi siswa yang menghisap vape di kamar mandi.

Sebagai contoh, pada bulan Februari, seorang siswa kelas akhir di Roosevelt High School diskors selama sehari karena dituduh menghisap vape ganja di kamar mandi. Pihak berwenang meninjau rekaman dari kamera pengawas di luar kamar mandi dan menyimpulkan bahwa siswa tersebut “masuk dan keluar kamar mandi pada saat detektor berbunyi.” Mereka digeledah, dan administrator menemukan “sebuah vape ganja, toples kaca kosong beraroma ganja, dan sebuah kantong plastik kecil berisi sisa-sisa ganja.”

Pada bulan yang sama, para pendidik merujuk seorang siswa Camden High School ke konselor narkoba dan alkohol karena “menghisap vape di kamar mandi tunggal.”

“Setelah saya meninjau rekaman kameranya, terlihat seorang siswa keluar dari kamar mandi tunggal yang sama,” laporkan pejabat kampus.

Gutierrez, remaja 18 tahun dari Arizona, mengatakan dia berhenti menghisap vape setelah diskors dan kini mengatasi depresinya dengan cara-cara positif seperti melukis. Namun, yang tidak dilakukannya adalah berhenti karena mendapat bantuan di sekolah untuk tantangan kesehatan mental yang awalnya mendorongnya untuk menghisap vape.

MEMBACA  Persiapkan Diri, Pegawai Negeri Jomblo Pindah ke IKN Akan Berbagi Kamar

Dia berhenti menghisap vape selama masa skorsnya, katanya, karena jauh dari teman-temannya dan tidak memiliki akses. Gutierrez teringat bahwa dia ditakuti untuk lebih patuh oleh pelajaran daring yang menggambarkan vape sebagai monster ungu yang lengket dan menjijikkan yang akan meracuni hubungannya.

“Ya saya berhenti, tapi itu bukanlah cara berhenti yang baik,” ujarnya. “Saya tidak mendapat dukungan. Saya tidak dapat konseling. Saya berhenti karena saya takut.”