Ahli bedah di Massachusetts General Hospital telah mengangkat ginjal babi hasil rekayasa genetika dari seorang pria berusia 67 tahun asal New Hampshire setelah periode penurunan fungsi organ tersebut, demikian dikonfirmasi rumah sakit kepada WIRED dalam sebuah pernyataan. Organ tersebut berfungsi selama hampir sembilan bulan—lebih lama daripada transplantasi organ babi sebelumnya—sebelum akhirnya diangkat pada tanggal 23 Oktober.
Tim Andrews menerima ginjal babi tersebut pada 25 Januari setelah menjalani cuci darah selama lebih dari dua tahun akibat penyakit ginjal stadium akhir. Golongan darahnya yang langka membuatnya menghadapi waktu tunggu untuk mendapatkan ginjal dari donor manusia yang jauh lebih lama dibandingkan pasien kebanyakan, yang rata-rata sudah menunggu selama tiga hingga lima tahun.
Kelangkaan donor manusia telah mendorong para ilmuwan untuk memandang hewan sebagai sumber organ potensial. Ginjal merupakan organ yang paling banyak diminati, dengan hampir 90.000 orang menunggu untuk menerimanya di AS saja. Akibat terbatasnya ketersediaan organ, AS hanya melakukan 28.000 transplantasi ginjal pada tahun 2024.
Organ babi sedang diteliti sebagai salah satu opsi, meskipun perbedaan genetik antara babi dan manusia berpotensi menyebabkan penolakan cepat jika ditransplantasikan ke manusia. Oleh karena itu, para ilmuwan menggunakan teknologi penyuntingan gen untuk membuat organ babi lebih kompatibel dengan tubuh manusia, dan sejauh ini telah melakukan sejumlah transplantasi eksperimental.
Andrews merupakan orang keempat di dunia yang menerima ginjal dari babi donor hasil rekayasa genetika. Penerima pertama, Richard Slayman, yang operasinya juga dilakukan di Massachusetts General, meninggal dunia pada Mei 2024, sekitar dua bulan pasca-transplantasi. Penerima kedua, Lisa Pisano, menjalani transplantasi ginjal babi bersamaan dengan operasi pompa jantung di NYU Langone Health, tetapi ginjalnya harus diangkat pada Mei 2024—kurang dari dua bulan—akibat kegagalan fungsi. Pisano kemudian wafat. Towana Looney menjadi penerima ginjal babi ketiga, lagi-lagi di NYU Langone, dan hidup dengan organ tersebut selama lebih dari empat bulan sebelum akhirnya diangkat oleh tim bedah pada bulan April tahun ini karena penolakan organ.
Pasca-operasi Andrews, seorang pasien di China telah menerima ginjal babi hasil edit gen, dan ahli bedah di Massachusetts General juga telah mentransplantasikannya ke pasien lain, Bill Stewart (54), sehingga total orang yang diketahui menerima ginjal babi menjadi enam orang.
Sebelum transplantasi ginjal babi, dua pasien menerima jantung babi hasil rekayasa genetika di University of Maryland pada tahun 2022 dan 2023, tetapi kondisi mereka tidak pernah cukup pulih untuk meninggalkan rumah sakit. Keduanya meninggal dalam waktu dua bulan pasca-prosedur.