Jika kamu aktif di TikTok beberapa minggu terakhir, mungkin kamu sudah melihat orang-orang membicarakan tentang keanggotaan mereka di “Grup 7.”
Tren ini sebenarnya merupakan sebuah eksperimen dari penyanyi indie Sophia James, yang merilis serangkaian video dengan lagunya “So Unfair” dalam upaya memanipulasi algoritma TikTok agar lebih banyak orang mendengarkan musiknya. Setelah mencoba beberapa taktik berbeda dan mengikuti format TikTok yang umum, James mulai mengelompokkan penonton ke dalam grup-grup eksklusif. Dan strategi ini berhasil—video Grup 7, yang merupakan video terakhir dalam “eksperimen sains” James di TikTok, telah mencapai lebih dari 76 juta tampilan serta melahirkan banyak sekali komentar dan video reaksi, bahkan hingga peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai yang mengklaim status elitnya sebagai salah satu anggota.
James memulai rangkaian videonya pada 17 Oktober, dengan mengunggah video yang mengikuti formula klasik TikTok: dirinya menyanyikan dan menari mengikuti sebuah lagu—lagunya sendiri—sambil memegang tiket parkir. Dalam video keduanya, ia berkata “ini selalu tentang aku melawan algoritma. Dan hari ini aku memutuskan bahwa akulah pemenangnya” sambil diiringi lagu “So Unfair” yang terdengar lembut di latar belakang.
Barulah pada video keempat ia memperkenalkan kategori-kategori tersebut, dengan mengatakan kepada pengguna TikTok: “Jika kamu melihat ini, berarti kamu termasuk dalam Grup 4.”
“Aku mengunggah banyak video untuk melihat mana yang menjangkau paling banyak penonton,” tulis teks dalam video itu sambil lagunya menggelegar. “Ini adalah unggahan keempat dari serangkaian video, jadi kamu adalah Grup 4.”
Deklarasi ini tidak terlalu berpengaruh pada algoritma, begitu pula dengan video Grup 5 dan 6-nya. Namun, terkadang yang terbaik disimpan untuk yang terakhir. Setelah video Grup 7-nya menjadi sangat viral, James mengatakan, “‘So Unfair’ jelas mengalami peningkatan pendengar di semua platform, dan dampaknya juga merambat ke musik-musikku yang lain, yang sangat fantastis.”
Meski demikian, James sendiri tampaknya masih bingung bagaimana ia berhasil membobol algoritma tersebut. WIRED menanyakan kepada James tentang alasan di balik eksperimen ini serta dilema penggunaan media sosial sebagai seorang artis indie.
Wawancara ini telah disunting untuk kejelasan dan kepadatan.
WIRED: Bagaimana awal mula karirmu di industri musik?
Sophia James: Aku sudah mencipta musik sejak aku mampu melakukannya. Almarhumah ibuku adalah seorang penyanyi profesional. Dan ayahku adalah seorang drummer tur, jadi bisa dibilang, ini semacam warisan yang kudengar langsung dan juga, kurasa, terenkripsi dalam DNA-ku. Aku seperti memenangkan lotere dengan menjadi anak mereka dan punya kesempatan untuk menyerap dunia musik langsung dan perjuangan seorang musisi. Sejak awal sekali.