Predator: Killer of Killers – Lanjutan yang Mengesankan untuk Waralaba
Setelah dua upaya divisif yang akhirnya gagal menghidupkan kembali waralaba Predator pada tahun 2010-an, 20th Century Studios menemukan momentum dengan Prey (2022). Sayangnya terbatas di Hulu akibat merger Disney-Fox, film itu mendapat sambutan luar biasa dan memberi dorongan yang dibutuhkan franchise horor-sains ini. Kini, studio itu melanjutkan momentum dengan dua proyek di 2025: Predator: Badlands pada November dan film animasi Killer of Killers minggu ini.
Selain disutradarai kembali oleh Dan Trachtenberg (bersama Josh Wassung, dengan naskah oleh Micho Robert Rutale), trilogi masa depan ini tampaknya dibuat untuk mewujudkan seperangkat ide spesifik bagi waralaba Predator. Hal ini tidak mengejutkan, mengingat franchise ini pernah mencobanya dengan film 2018, dan seri saudaranya, Alien, baru-baru ini melakukan hal serupa dengan Alien: Romulus (2024).
Yang membedakan adalah upaya tulus Trachtenberg, Wassung, dan Rutale untuk membuat Killer of Killers berdiri sendiri—terinspirasi oleh pendahulunya, tapi tidak bergantung padanya. Hasil akhirnya adalah proyek yang sukses dalam hampir semua aspek, sayangnya tidak mendapatkan rilis teater layaknya film sekeren ini.
Seperti film sebelumnya, Killer fokus pada sekelompok manusia yang saling bermusuhan sebelum kedatangan predator alien yang lebih canggih. Jika Prey mengambil waktu membangun ketegangan, Killer lebih cepat dengan prioritas aksi dan gore. Namun, aksinya tetap menegangkan berkat keganasan predator dan dinamika kekuatan yang terus berubah antara pemburu dan mangsa.
Tiga cerita pendek dalam film ini—"The Shield" (841 M), "The Sword" (Jepang, 1629), dan "The Bullet" (Pasifik, PD II)—masing-masing berdurasi 20 menit dan berjalan sesuai ekspektasi berdasarkan latarnya. Karakter utama seperti Ursa (Lindsay LaVanchy), Kenji (Louis Ozawa), dan John Torres (Rick Gonzalez) mendapat cukup latar belakang untuk membuat mereka menarik bahkan sebelum predator muncul. Kisah Ursa dan Kenji lebih suram, sementara Torres membawa humor yang seimbang.
Yang menyatukan trio ini adalah kemampuan mereka mengakali predator. Film ini memanfaatkan setting masing-masing cerita untuk menunjukkan bagaimana manusia memahami dan mengalahkan trik predator. Solusi yang mereka temukan cukup cerdas, dan predatornya sendiri memiliki keunikan tersendiri meski tak sedetail Feral dalam Prey.
Secara visual, Killer memukau sebagai film animasi pertama dalam seri ini. Gaya CG/3D-nya mengingatkan pada Arcane, tetapi dengan gerakan yang lebih berat seperti Ninja Turtles: Mutant Mayhem. Adegan perangnya epik dengan aksi berdarah yang memuaskan, dan keindahan visualnya membuat penasaran bagaimana jika film ini tayang di bioskop.
Dengan cerita yang kuat dan klimaks yang memuaskan, Killer of Killers adalah tambahan bagus untuk kebangkitan Predator belakangan ini. Dibintangi pula oleh Michael Biehn, film ini tayang di Hulu mulai 6 Juni.
Ingin info lebih? Cek jadwal rilis terbaru Marvel, Star Wars, Star Trek, rencana DC Universe, dan masa depan Doctor Who.
© 20th Century Studios