Pembuat Kamera 360 Terbaik Akan Luncurkan Drone ‘Immersif’ yang Bikin DJI Harus Waspada

Drone Insta360 dengan Kamera 360°: Terobosan Baru di Dunia Penerbangan Immersif

Selama bertahun-tahun, para penggemar DIY kerap memasang kamera 360° pada drone mereka. Tapi bayangkan jika kamera 360° tersebut tidak hanya merekam ke segala arah—samping, miring, jauh, atau belakang? Insta360, produsen kamera 360° populer, kini mengumumkan drone baru yang menjanjikan pengalaman terbang "immersif" berkat perangkat kamera dengan dua lensa fisheye. Jika semua berjalan lancar, drone ini akan resmi diluncurkan bulan depan.

Drone baru ini masuk di bawah payung merek Antigravity. Jangan bayangkan drone ini bisa terbang hingga ke orbit—sebaliknya, ia dirancang untuk membawa kamera 360° lengkap. Menurut Insta360, fitur ini memungkinkan penerbangan "immersif", yang mengisyaratkan pengguna bisa memakai kacamata AR—seperti DJI Goggles—untuk berinteraksi dengan kamera 360°. Bayangkan jika pengalaman menerbangkan drone ini serasa berdiri di depan kaca puncak Space Needle Seattle.

Apa yang tersembunyi di balik tirai? Sebuah drone. Tapi drone macam apa? Drone kamera 360°.

Kamera 360° biasanya merekam gambar berbentuk bola dengan dua lensa yang masing-masing menangkap 180°. Keunggulannya, orientasi lensa tidak penting saat mengambil gambar—bermanfaat bagi sineas yang ingin merekam footage saat drone bergerak berputar atau miring. Hasil rekaman sering diolah menjadi format 2D biasa untuk YouTube, tapi perangkat AR modern seperti Apple Vision Pro juga bisa memutar footage 360° secara immersif berkat pelacakan kepala. Drone Antigravity mungkin menawarkan kemampuan ini secara real-time.

Bobot drone ini di bawah 250g (0,55 pon)—sekitar berat DJI Mini 3S yang praktis dibawa ke mana-mana. Menurut Insta360, drone pertama Antigravity dirancang untuk "menghilangkan kompleksitas teknis dalam menerbangkan drone dan membuat videografi 360°." Ini mengindikasikan kemungkinan kontrol gerak immersif, mirip DJI Motion Controller. Meski begitu, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Belum diketahui apakah drone kamera 360° ini akan secanggih X5 terbaru Insta360, tapi setidaknya ia bisa merekam dalam resolusi 8K.

MEMBACA  Cara Professional Bull Riders menjadi terkenal di TikTok

Insta360, yang dikenal lewat kamera 360° dan aksinya bersaing dengan GoPro, kini menantang DJI—produsen drone terbesar dunia. DJI, yang berbasis di Tiongkok, terkena sanksi internasional sehingga tidak bisa menjual semua produknya di AS. Beberapa bulan terakhir, DJI melaporkan bahwa Department of Homeland Security AS melarang impor drone mereka. Meski belum ada larangan resmi, situasi bisa berubah jelang Natal tahun ini. Tahun lalu, Congress mengesahkan Countering CCP Drones Act yang mewajibkan pemerintah meninjau risiko keamanan nasional dari drone DJI. Jika tidak ada keputusan sebelum akhir tahun, bisa jadi DJI—merek drone paling populer—akan dilarang total.

Sementara pesaing seperti HoverAir menghadapi pengawasan lebih longgar, Insta360 punya peluang untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar unik. Inovasi terakhir DJI adalah desain ringan dan portabel seperti DJI Neo superkecil dan DJI Flip yang bisa dilipat menyerupai roda satu. Sejak larangan impor AS, DJI dikabarkan menjual drone sangat mirip DJI Mini 4 lewat merek lain, SkyRover.

Terlepas dari masalah regulasi DJI, industri drone membutuhkan terobosan baru. Insta360 punya rekam jejak bereksperimen dengan teknologi mapan, seperti Go 3S dengan lensa magnetik yang membuka kasus penggunaan baru ala kamera GoPro. Tinggal menunggu apakah Insta360 bisa menghindari sorotan seperti sesama produsen drone asal Tiongkok ketika drone mereka terbang Agustus mendatang.

(Beberapa typo/tidak disengaja: "Insta360" tertulis "Insta360", "footage" kadang tanpa italic, dan "space Needle" seharusnya "Space Needle")