Pembicaraan Pertama Linus Torvalds dan Bill Gates: Topik yang Mereka Bahas

Microsoft/Mark Russinovich

Wah, betapa aku sangat berharap bisa hadir di makan malam ini. Selama puluhan tahun, Microsoft dan Linux berkonflik sengit bak kucing dan anjing. Namun, meski ketegangan sudah mereda—dan kini Microsoft mencintai Linux—dua pemimpinnya, Bill Gates (pendiri Microsoft) dan Linus Torvalds (pencipta Linux), tak pernah bertemu… sampai sekarang.

Baca juga: Transisi dari Windows 10 ke Linux semakin mudah dengan KDE Plasma 6.4

Mark Russinovich, CTO Microsoft Azure, punya ide brilian: mengumpulkan Gates, Torvalds, dan Dave Cutler (pengembang VAX/VMS dan Windows NT) untuk makan bersama. Dan begitulah yang terjadi, seperti tulisannya: "Aku merasakan pengalaman terbaik dalam hidup, menjadi tuan rumah makan malam untuk Bill Gates, Linus Torvalds, dan David Cutler. Linus belum pernah bertemu Bill, dan Dave belum pernah bertemu Linus. Tidak ada keputusan besar soal kernel yang dibuat, tapi mungkin lain kali."

Eh, Mark, lain kali undang aku juga. Kamu tahu caranya menghubungiku.

Baca juga: Distro Linux yang menggabungkan fitur terbaik dari sistem operasi lain (dan benar-benar berfungsi)

Di meja makan itu, Russinovich mempertemukan legenda gerakan open source dan proprietary software. Gates, yang mengubah Microsoft jadi raksasa global, adalah simbol kesuksesan perangkat lunak komersial. Sementara Torvalds, melalui Linux dan Git, jadi pahlawan open source.

Selama puluhan tahun, pandangan bertolak belakang mereka terus berbenttukan. Meski Windows masih mendominasi desktop, Linux telah menjadi tulang punggung internet—dari server, superkomputer, hingga smartphone.

Dalam dekade terakhir, meski tetap mempertahankan model proprietary di desktop, Microsoft merangkul Linux dan teknologi open source. Misalnya, Microsoft kini berkontribusi pada kernel Linux, membeli GitHub, dan Linux menjadi OS terpopuler di Azure selama bertahun-tahun.

MEMBACA  Musk menyebut pemerintah Australia 'fasis' atas undang-undang informasi yang salah kaprah oleh Reuters

Meski tak hadir, aku sempat berkorespondensi dengan Torvalds usai acara. Menurutnya, diskusi para legenda teknologi ini tak banyak membahas teknis.

Baca juga: 5 Distro Linux mirip macOS untuk menyelamatkan Mac Intel lama sebelum dukungan berakhir

"Makan malamnya sangat menyenangkan," kata Torvalds. Tapi, "Pembicaraannya hampir tak ada hubungannya dengan OS atau rekayasa perangkat lunak—kecuali sedikit dengan Dave Cutler."

Alih-alih berdebat soal OS terbaik, "Bill bersemangat berbicara tentang filantropinya di Afrika dan tenaga nuklir—baik fisi sodium kecil maupun perusahaan fusi yang ia tekuni." Perusahaan itu adalah TerraPower, yang ia dirikan pada 2008.

Torvalds sendiri membawa hadiah unik: "Aku memberi mereka pedal gitar jelek, karena itulah hobiku saat ini. Lagi pula, tak ada yang bermain gitar, jadi kualitasnya tak masalah."

Cerita di balik pedal gitar itu menarik. Biasanya, Torvalds menerima set Lego untuk hari ulang tahunnya di akhir Desember. Tapi kini ia mencari tantangan baru: "Selain Lego, tahun ini aku merakit beberapa kit pedal gitar—’Lego untuk orang dewasa dengan solderan.’ Bukan karena aku main gitar, tapi karena suka utak-atik, dan pedal gitar punya fungsi nyata—tak terlalu rumit, tapi juga bukan sekadar lampu LED berkedip."

Baca juga: 8 Distro Linux gratis untuk menyelamatkan komputer lama

Torvalds menceritakan momen lucu: "Aku tanya Bill apakah dia main gitar. Jawabnya, ‘Tidak, tapi aku kenal beberapa orang yang bermain. Salah satunya Bono.’"

Bagaimana kesimpulannya? "Makanannya enak, teman-temannya asyik, dan persaingan Microsoft-Linux sudah usai."

Pasti ada yang tidak terima dengan pernyataan terakhir itu. Banyak orang masih memandang Microsoft vs. Linux seperti perang suci. Tapi jika Torvalds bisa berdamai, kita juga bisa. Lagipula, Linux sudah menang. 😉

MEMBACA  Reddit Bergerak ke Arah Pencarian karena Perusahaan Ingin Menjadi Mesin Pencari