Pelukis Restorasi ‘Yesus Makhluk’ yang Viral Meninggal pada Usia 94

Cecilia Giménez Zueco—wanita di balik “Beast Jesus”, upaya restorasi seni yang unik dan menjadi sensasi internet di pertengahan 2012—telah meninggal dunia, hanya beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-95.

Giménez menjadi terkenal karena upayanya merestorasi lukisan dinding (fresko) “Ecce Homo” karya pelukis Spanyol, Elías García Martínez. Martinez melukis gambar Yesus bermahkota duri langsung di dinding gereja di kota kecil Borja, Zaragoza, sekitar tahun 1930. Pada awal tahun 2010-an, kondisi fresko itu memprihatinkan akibat kelembapan udara kota yang menyebabkan cat mengelupas dan kerusakan yang terlihat. Prihatin dengan keadaan karya tersebut, Giménez mengambil keputusan yang tak terelakkan pada tahun 2012: ia berinisiatif sendiri untuk mengembalikan kejayaannya.

Hasilnya—yang mungkin Anda kenal sebagai “Monkey Jesus”, “Potato Jesus”, atau “Ecce Mono”—melahirkan ribuan meme, bersamaan dengan kritik seni yang ternyata cukup serius. Pada tahun 2026, seluruh peristiwa ini terasa seperti kilas balik ke era internet yang lebih sederhana dan polos, saat status Facebook masih dimulai dengan kata “is” dan Twitter adalah tempat untuk membagikan hal-hal remeh seputar kucing, bukan ajang unjuk rasa global yang terus-menerus. Bahkan gelak tawa dunia atas lukisan itu sendiri terasa kurang bernada jahat dibandingkan jika terjadi dewasa ini. Meski Giménez jelas sangat tertekan dengan reaksi tersebut dan berdalih bahwa karyanya belum selesai serta telah mendapat izin dari pastor setempat, kisah ini justru berakhir dengan sesuatu yang langka di internet: akhir yang bahagia.

Meski laporan awal menyebut fresko akan dihapus jika perubahan Giménez tak bisa diperbaiki, nyatanya karya itu tetap teguh di tempatnya—dan walau nilai artistiknya masih dipertanyakan, lukisan ini terbukti menjadi berkah ekonomi bagi Borja. Menurut BBC, kota itu hanya dikunjungi sekitar 5.000 turis per tahun sebelum 2012; pada 2013, jumlahnya melonjak menjadi 40.000 pengunjung. Hingga kini, sekitar 15.000 hingga 20.000 orang sengaja berkelana untuk menyaksikan langsung karya Giménez. Kota itu pun telah membangun pusat seni yang didedikasikan untuk lukisan dan sejarahnya, sementara Giménez menggelar pameran lukisannya sendiri pada 2013.

MEMBACA  Roborock Qrevo Edge Diskon Hingga Setengah Harga Akhir Pekan Ini

Meninggalnya Giménez dikonfirmasi oleh Eduardo Arilla, wali kota Borja, yang memposting salam penghormatan yang cukup menyentuh di halaman Facebooknya. Menggambarkan Giménez sebagai “wanita tangguh, ibu yang tanpa pamrih, dan pekerja keras,” Arilla menyebutnya “tak tergantikan” dan menyampaikan “dukacita yang mendalam” atas kepergiannya. Dan, jika Tuhan memang ada, kita berharap Dia saat ini sedang menyambut Giménez di Pintu Surga, dengan kuas lukisan ditangannya.

Tinggalkan komentar