Patahan ‘Raksasa Tidur’ di Bawah Kanada Menunjukkan Potensi Gempa Besar

Setelah 12.000 Tahun Tidak Aktif, Patahan Tintina di Yukon dan Alaska Berpotensi Picu Gempa Besar

Menurut sebuah studi terbaru, patahan geologis yang membentang di wilayah Yukon (Kanada) dan Alaska kini tampaknya mampu memicu gempa besar. Temuan ini mengungkap sumber bahaya seismik yang kurang diakui di barat laut Kanada.

Sebelumnya, para ilmuwan meyakini Patahan Tintina—yang membentang sekitar 1.000 km dari British Columbia timur laut hingga Yukon dan Alaska—tetap tidak aktif selama 40 juta tahun terakhir. Namun, temuan baru yang dipublikasikan pada 15 Juli di jurnal Geophysical Research Letters menggugat teori tersebut. Dengan data topografi resolusi tinggi, peneliti mengidentifikasi segmen sepanjang 130 km yang pernah memicu beberapa gempa besar dalam kurun waktu lebih baru. Gempa terakhir terjadi sekitar 12.000 tahun lalu, dan tekanan terus menumpuk di patahan sejak saat itu. Jika pecah, gempa yang dihasilkan bisa sangat dahsyat—bahkan melebihi magnitudo 7,5.

Gempa semacam itu dapat membahayakan komunitas kecil di Yukon yang dekat dengan Patahan Tintina, terutama Dawson City (berpenduduk 1.500 jiwa). Guncangan kuat berpotensi memicu longsor dan merusak infrastruktur jalan serta pertambangan. Menurut Finley, dalam 20 tahun terakhir, tercatat beberapa gempa kecil (magnitudo 3-4) di sepanjang patahan, tapi tidak ada retakan besar. Ia dan timnya pun meneliti apakah patahan ini bisa memicu gempa lebih kuat.

“Beberapa tahun belakangan, data topografi resolusi tinggi jauh lebih mudah diakses,” kata Finley kepada Gizmodo. Timnya menggunakan data satelit, pesawat, dan drone untuk memindai area sekitar Patahan Tintina guna mencari fault scarps—bukti pergeseran permukaan Bumi akibat gempa masa lalu.

Mereka menemukan serangkaian fault scarps sepanjang 130 km, berjarak sekitar 20 km dari Dawson City. Untuk menentukan waktu terjadinya gempa, mereka menganalisis bentang alam yang terbentuk akibat gletser 12.000, 132.000, dan 2,6 juta tahun silam. Hasilnya, patahan ini telah memicu beberapa gempa besar dalam 2,6 juta tahun terakhir, dengan pergeseran mencapai beberapa meter setiap kali.

MEMBACA  Saya telah menggunakan pemotong rumput robot ini selama setahun, dan tidak bisa kembali ke pemotong rumput manual.

Namun, bentang alam berusia 12.000 tahun tidak bergeser, menandakan tidak ada retakan besar sejak saat itu. Menurut studi, Patahan Tintina menumpuk tekanan sekitar 0,2–0,8 mm per tahun. Finley dan tim memperkirakan, defisit pergeseran total telah mencapai 6 meter.

“Sooner or later, tekanan yang menumpuk akan memicu patahan dan berpotensi menghasilkan gempa besar,” ujar Finley. Namun, ia menekankan bahwa wilayah ini tidak dalam bahaya langsung. “Meski gempa besar bisa terjadi di patahan ini, kemungkinan jedanya ribuan tahun. Dengan pemahaman saat ini, tidak mungkin memprediksi apakah itu akan terjadi sebentar lagi atau masih lama.”

Temuan Finley mendorong reevaluasi risiko seismik di barat laut Kanada. Model Bahaya Seismik Nasional (NSHM) Kanada—yang menjadi dasar standar konstruksi anti-gempa—saat ini belum mengakui Patahan Tintina sebagai sumber gempa diskrit. Menurut rilis UVic, temuan ini akan diintegrasikan ke NSHM dan dibagikan ke pemerintah lokal untuk meningkatkan kesiapsiagaan. “Penelitian kami membantu memperjelas lokasi bahaya terbesar dalam model bahaya seismik ini,” kata Finley.