Para Perayap Akan Kesulitan Masuk ke Pesan Langsung Instagram dan Facebook

Foto: Michaela Handrek-Rehle/Bloomberg (Getty Images)

Meta tidak lagi memperbolehkan remaja menerima pesan langsung dari siapapun yang tidak mereka ikuti di Instagram, atau berteman di Facebook, menurut sebuah pos blog perusahaan pada hari Kamis. Pembaruan kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak di platform tersebut, satu minggu setelah dokumen internal Meta mengungkapkan bahwa sekitar 100.000 anak mengalami pelecehan seksual di Facebook dan Instagram setiap harinya.

Tidak Ada yang Benar-Benar Menonton Reels

Jaksa Agung New Mexico telah menggugat Meta atas kebijakan keamanan anaknya pada bulan Desember, dengan tuduhan bahwa platform tersebut memungkinkan perdagangan manusia. Gugatan tersebut menyebut perusahaan media sosial milik Mark Zuckerberg sebagai “sarang” bagi predator yang menargetkan anak-anak untuk grooming dan penipuan.

Pusat Penelitian Pew memperkirakan bahwa 62% remaja Amerika menggunakan Instagram, sedangkan 32% menggunakan Facebook. Meta telah melarang orang dewasa mengirim pesan kepada remaja yang tidak mengikuti mereka di Instagram, tetapi pembaruan kebijakan pada hari Kamis ini mengambil langkah keamanan yang lebih ekstrim. Remaja sebelumnya masih dapat mengirim pesan kepada remaja lain, meskipun mereka tidak mengikuti mereka, tetapi sekarang mereka tidak dapat melakukannya lagi.

Jurubicara Meta mengatakan kepada Gizmodo bahwa pembaruan kebijakan ini tidak berhubungan dengan gugatan New Mexico.

Langkah-langkah terbaru ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan di mana remaja hanya berinteraksi dengan orang-orang yang mereka kenal di Instagram dan Facebook. Ini memastikan bahwa anak di bawah umur hanya dapat mengirim pesan langsung kepada remaja atau orang dewasa yang mereka ikuti atau berteman di Facebook. Kebijakan ini menghindari taktik umum yang digunakan oleh predator, yaitu menciptakan akun palsu sebagai anak di bawah umur untuk mencoba menarik remaja.

MEMBACA  Ekonomi Pajak Dosa - Menyeimbangkan Pendapatan dan Perilaku

Meta memiliki jutaan anak di platform media sosialnya, dan mereka melakukan segala yang mereka bisa untuk tetap memperoleh keuntungan dari mereka. Meta menggugat Federal Trade Commission (FTC) pada bulan November untuk memastikan perusahaan dapat terus menghasilkan uang dari data anak-anak. Langkah tersebut dilakukan tiga tahun setelah FTC menggugat Meta dalam gugatan senilai $5 miliar, dengan tujuan membuat platform media sosial tersebut berhenti memanfaatkan data anak-anak.

Instagram dan Facebook menghadapi gugatan lain yang menyatakan bahwa mereka tidak melakukan cukup untuk melindungi anak-anak. Jaksa Agung dari 33 negara bagian secara kolektif menggugat Meta karena secara sengaja membuat generasi anak-anak kecanduan dengan platform-platformnya dan diduga melanggar Undang-Undang Perlindungan Privasi Online untuk Anak-anak tahun 1998 (COPPA) dengan membiarkan pengguna di bawah usia 13 tahun menggunakan platform tersebut.

Meta melakukan segala yang mereka bisa untuk meyakinkan Amerika bahwa anak-anak aman di platform mereka dan bahwa mereka masih dapat memperoleh keuntungan dari data mereka. Namun, kasus-kasus hukum melawan Meta terus bertambah untuk membuktikan sebaliknya.