OpenAI Tunda Rilis Model AI Open-Weight, Khawatir Risiko Tinggi
CEO Sam Altman mengumumkan di X (dulunya Twitter) bahwa OpenAI menunda peluncuran model AI open-weight yang dinantikan, menyebut perlunya "tes keamanan tambahan" dan kekhawatiran terakhir soal "area berisiko tinggi." Keputusan ini muncul di tengah persaingan sengit di dunia AI, terutama dengan Meta, yang aktif merekrut talenta OpenAI dan mendorong model open-source seperti Llama 3.
Model yang rencananya diluncurkan minggu ini akan menjadi sistem open-weight pertama OpenAI, memungkinkan pengembang mengunduh kode dasar dan weights untuk membangun aplikasi, riset, atau alat komersial. Namun, seperti diungkap Altman, begitu model ini dirilis, "tidak bisa ditarik kembali." Itulah sifat open-source, dan alasan penundaan ini menimbulkan tanda tanya di komunitas AI.
"Kami percaya komunitas akan menciptakan hal hebat dengan model ini, tapi begitu weights keluar, tak bisa ditarik," tulis Altman di X pada 11 Juli. "Ini hal baru bagi kami, dan kami ingin melakukannya dengan benar."
Apa Itu "Open-Weight" dan Mengapa Penting?
Dalam AI, "weights" adalah jutaan nilai numerik yang berfungsi seperti koneksi otak model, memungkinkannya mengambil keputusan. Saat perusahaan merilis model "open-weight," mereka tak cuma membagikan blueprint, tapi juga "otak" yang sepenuhnya berfungsi. Pengembang bisa mengunduh, memodifikasi, dan menggunakannya untuk apa saja—mulai dari chatbot hingga deepfake.
Model open-source mempercepat inovasi, tapi juga meningkatkan risiko penyalahgunaan, misinformasi, dan versi tak terlacak. Itulah sebabnya penundaan ini, meski mengecewakan, menandakan OpenAI berusaha hati-hati—terutama di tengah kritik soal keamanan AI dan kebocoran model.
Spekulasi: Apa Penyebab Sebenarnya?
Menurut pembicaraan di kalangan pengembang, penundaan mungkin dipicu masalah teknis besar yang ditemukan jelang peluncuran. Model ini dikabarkan lebih kecil dari Kimi K2—model open-weight baru dari startup China, Moonshot AI, yang konon memiliki hampir satu triliun parameter—tapi tetap "sangat kuat" menurut tester awal. Kimi K2, yang menyaingi ChatGPT dengan kemampuan coding mumpuni dan harga lebih murah, dirilis pada 11 Juli, bersamaan dengan pengumuman Altman.
Meski ada spekulasi bahwa OpenAI takut tersaingi Kimi, tidak ada konfirmasi resmi. Yang jelas, perusahaan ini sedang di bawah tekanan untuk menghadirkan produk yang aman, cepat, dan kompetitif.
Faktor Meta
Penundaan OpenAI terjadi saat Meta unggul di ranah open-source. Perusahaan Mark Zuckerberg telah merilis model open-weight kuat seperti Llama 3, sambil diam-diam merekrut peneliti top OpenAI. Perang talenta nyata, dan ini memengaruhi garis waktu serta strategi kedua pihak.
Dengan menunda, OpenAI mungkin ingin menghindari peluncuran bermasalah yang bisa merusak reputasi. Tapi, mereka juga berisiko semakin tertinggal dari Meta, yang sudah jadi pilihan utama pengembang yang ingin bekerja dengan alat AI transparan dan bisa dimodifikasi.
Apa Selanjutnya?
OpenAI belum memberi timeline baru. Keheningan ini memicu spekulasi bahwa penundaan bisa berlangsung berminggu-minggu. Jika retraining benar-benar dilakukan, peluncuran mungkin mundur hingga musim gugur.
Komunitas open-source kini dalam mode tunggu dan lihat. Pertanyaan besar yang menggantung: Bisakah OpenAI menghadirkan model yang cukup kuat, aman, dan kompetitif untuk menyaingi Meta dan menghadapi pesaing China? Singkatnya—bisakah mereka sukses sebelum orang lain melakukannya?