Era menggunakan ponsel sebagai pengendali Netflix secara efektif telah berakhir. Langkah yang membingungkan para pelanggan sejak laporan pertama muncul di Reddit awal November itu, terlihat memblokir kemampuan untuk memancarkan konten secara nirkabel dari ponsel ke TV Anda.
Pengujian CNET mengonfirmasi opsi tersebut telah hilang dari pengaturan yang lebih baru, seperti TV LG, meskipun beberapa pengguna menyatakan fitur itu masih dapat diakses melalui versi aplikasi lawas dan dongle Chromecast generasi sebelumnya.
Perwakilan Netflix tidak segera menanggapi permintaan komentar. Namun, pada laman Pusat Bantuan Netflix, perusahaan tampak mengarahkan pelanggan untuk menggunakan aplikasi Netflix bawaan yang tersedia di TV dan perangkat mereka.
Sampai raksasa streaming ini memberikan kejelasan alasannya, aturan barunya sederhana: jika ingin menonton di layar besar, Anda harus membuka aplikasinya langsung dari layar besar tersebut.
Berdasarkan laman Pusat Bantuan Netflix, hanya mereka yang *tidak* berlangganan paket dasar beriklan yang masih dapat mengakses fitur ini untuk perangkat lama, seperti Chromecast. Laman bantuan tersebut secara eksplisit menyebutkan beberapa perangkat yang masih mendukung *casting* dengan Netflix:
- Chromecast generasi ke-3 atau lebih lama (tanpa remote)
- Google Nest Hub Smart Display
- TV Vizio tertentu
- TV Compal tertentu
Jika Anda berpikir untuk mengakali larangan *casting* Netflix dengan *screen mirroring*, kemungkinan besar usaha Anda akan sia-sia. Laman bantuan Netflix secara khusus menyebutkan bahwa pengguna dengan paket beriklan tidak akan memiliki akses ke “fitur *casting* atau *mirroring*,” bahkan untuk perangkat lama sekalipun.
Ketika kami mencoba memantulkan layar iPhone 17 Pro yang menjalankan iOS 26.1 ke TV TCL, kami menerima pesan kesalahan “E100” berikut menggunakan paket Netflix Standar (tanpa iklan).
Kami menerima pesan kesalahan ini saat mencoba memantulkan layar iPhone di TV TCL.
Screenshot oleh Jeff Carlson/CNET
Keputusan Netflix untuk mengakhiri *casting* ini muncul di saat layanan film dan TV (serta layanan musik seperti Spotify) secara konsisten menaikkan harga, mendorong sebagian penonton untuk membatalkan layanan streaming guna menghemat pengeluaran.