Istilah “batuan luar angkasa” terasa kurang tepat untuk menggambarkan apa yang baru saja diamati oleh NASA.
“Batu” biasanya adalah sesuatu yang Anda lempar ke jendela untuk mendapat perhatian seseorang. Atau sesuatu yang dipakai untuk menahan selimut piknik agar tak tertiup angin. Namun “batu” yang satu ini, dengan lebar 660 kaki, membentang sepanjang dua lapangan sepak bola Amerika — bahkan lebih.
Asteroid yang dinamai 1997 QK1 ini melakukan pendekatan terdekatnya di luar angkasa pada 20 Agustus, dalam jarak 1,9 juta mil dari Bumi. Puing purba ini belum mendekati planet kita dalam lebih dari 350 tahun.
Peristiwa lintasan dekat ini memberikan kesempatan bagi para astronom untuk memeriksa ukuran, rotasi, permukaan, dan bentuknya. Sebelum mengambil gambar-gambar ini dengan Goldstone Solar System Radar dari Deep Space Network (yang ditampilkan di bawah), para ilmuwan hampir tidak mengetahui apa pun tentangnya. Kini, ia tidak lagi begitu asing.
“Asteroid ini diklasifikasikan sebagai berpotensi berbahaya,” menurut NASA, “tetapi tidak menimbulkan bahaya bagi Bumi untuk masa depan yang dapat diperkirakan.”
LIHAT JUGA:
Teleskop Webb mengambil gambar bayi. Tapi bayi-bayi ini adalah tirant.
Lintasan dekat asteroid 1997 QK1 memberikan kesempatan bagi astronom untuk memeriksa ukuran, rotasi, permukaan, dan bentuknya melalui gambar radar.
Kredit: NASA / JPL-Caltech
Jutaan asteroid mengorbit matahari, sisa-sisa dari kelahiran tata surya 4,6 miliar tahun yang lalu. Sebagian besar tidak berbahaya, tersembunyi di sabuk antara Mars dan Jupiter. Namun terkadang, gravitasi mendorong sebuah batuan mendekati Bumi.
Mashable Light Speed
Saat ini, tidak ada yang diprediksi akan menabrak kita. Meski begitu, para astronom melacak hampir 40.000 batuan luar angkasa besar dan memperkirakan mungkin masih ada ribuan lainnya di luar sana. Teleskop menemukan ratusan asteroid baru setiap tahunnya.
“Dampak asteroid adalah peristiwa yang sangat langka,” ujar Lindley Johnson, mantan perwira pertahanan planet NASA, pada tahun 2022. “Mungkin sekali dalam satu abad ada asteroid yang benar-benar membuat kita khawatir dan ingin kita belokkan.”
Meskipun peluangnya kecil, tabrakan langka ini dapat menjadi bencana. NASA memperkirakan bahwa asteroid dengan lebar 100 hingga 170 kaki dapat melenyapkan sebuah kota kecil. Pada tahun 2013, sebuah meteor setinggi 60 kaki meledak di atas Chelyabinsk, Rusia, merusak bangunan dan melukai 1.600 orang.
Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, berbagai negara membangun sistem peringatan dan rencana pembelokan. NASA membuktikan bahwa upaya semacam itu dapat berhasil pada tahun 2022, ketika misi DART senilai $330 juta menabrak sebuah asteroid yang tidak berbahaya dan mendorongnya keluar jalur. Latihan target ini sebagian besar dianggap sukses, meskipun studi lanjutan baru-baru ini menunjukkan hasilnya jauh lebih rumit dari yang diperkirakan siapa pun.
Gambar radar 1997 QK1 yang jelas memberikan para ilmuwan wawasan berharga tentang bagaimana asteroid semacam itu berperilaku — informasi yang berguna untuk mengembangkan strategi pertahanan planet, terlepas dari apakah batuan raksasa itu berbahaya atau tidak.
Melalui serangkaian 28 gambar, para astronom mengetahui bahwa asteroid tersebut berputar penuh setiap lima jam dan merupakan “biner kontak” dengan bentuk kacang yang panjang, yang dikarenakan ia memiliki dua lobus membulat. Salah satu ujung bulatnya berukuran dua kali lebih besar dari yang lain, dan kedua ujungnya memiliki lembah “sedalam puluhan meter”.
Sekitar 15 persen asteroid dekat-Bumi dengan skala serupa atau lebih besar memiliki bentuk ini. Itu karena banyak dari objek ini bukanlah batuan padat tunggal, tetapi tumpukan puing longgar yang menyatu seiring waktu. Tumpukan tersebut akhirnya dapat terhubung.
Menurut NASA, asteroid ini akan lebih mendekati Bumi pada tahun 2039. Pada saat itu, ia akan berada dalam jarak 1,5 juta mil — sekitar enam kali lebih jauh daripada bulan.