Migrasi Pertama yang Direncanakan untuk Seluruh Negara Sedang Berlangsung

“Jika digabungkan dengan jalur migrasi Pasifik lain ke Australia dan Selandia Baru, hampir 4% populasi bisa bermigrasi setiap tahun,” ujar Jane McAdam, peneliti di Kaldor Centre for International Refugee Law di UNSW Sydney, dalam tulisannya di The Conversation. “Dalam satu dekade, sekitar 40% populasi mungkin sudah pindah—meskipun beberapa orang bisa kembali atau bolak-balik.”

Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, menyatakan bahwa program ini memberi warga Tuvalu kesempatan bermukim di Australia “dengan martabat seiring memburuknya dampak iklim.” Dia menambahkan, inisiatif ini mencerminkan kepercayaan mendalam antara kedua negara dan diharapkan warga Tuvalu akan memberi kontribusi berharga bagi masyarakat Australia.

Perdana Menteri Tuvalu, Feleti Teo, meminta dukungan komunitas internasional dalam pidatonya di Konferensi Kelautan PBB Ketiga di Nice, Prancis, bulan Juni. “Tuvalu mendesak pembuatan perjanjian internasional tentang kenaikan permukaan laut untuk mengukuhkan hak hukum negara dan masyarakat terdampak, termasuk prinsip kelangsungan kenegaraan dan batas maritim permanen,” kata Teo. Dia juga menyatakan dukungan bagi Perjanjian Non-Proliferasi Bahan Bakar Fosil dengan “ultimatum penghapusan cepat, adil, dan tak bisa dibatalkan di semua sektor.”

Kerjasama dengan Australia bukan satu-satunya langkah Tuvalu menghadapi ancaman menghilang. Pada 2022, negara ini meluncurkan strategi ambisius menjadi bangsa digital pertama di dunia. Inisiatif ini mencakup pemindaian 3D pulau-pulaunya untuk direplikasi secara digital guna melestarikan warisan budaya, serta memindahkan fungsi pemerintahan ke lingkungan virtual. Guna melindungi identitas nasional dan kedaulatan, proyek ini juga mempertimbangkan reformasi konstitusi untuk mendefinisikan Tuvalu sebagai negara virtual—konsep yang sudah diakui 25 negara, termasuk Australia dan Selandia Baru.

Apa yang terjadi pada Tuvalu bisa dialami negara lain. NASA menemukan kenaikan permukaan laut global melampaui perkiraan tahun lalu. Pengukuran satelit menunjukkan laju kenaikan tahunan berlipat ganda sejak 1993, dengan kenaikan 10 cm dalam periode tersebut. Pulau-pulau Pasifik sangat rentan, tapi dampaknya tidak terbatas di sana. Misalnya, permukaan laut di Teluk Meksiko baru-baru ini naik tiga kali lipat rata-rata global, menurut studi di Nature tahun 2023.

MEMBACA  Penawaran Terbaik Prime Day Dibawah $50 untuk Dapatkan Segera Sebelum Kehabisan

Albert van Dijk, profesor di Australian National University, menegaskan bahwa perubahan iklim memengaruhi semua sistem air di planet ini. “Dari kekeringan ekstrem hingga banjir katastrofik, variasi ini mengganggu kehidupan, ekonomi, dan ekosistem. Air adalah sumber daya paling vital, dan perilaku ekstremnya jadi salah satu ancaman terbesar saat ini.”

Artikel ini pertama kali terbit di WIRED en Español dan telah diterjemahkan dari bahasa Spanyol.