Sungguh menyenangkan akhirnya bisa menyambut kembali sahabatku yang luar biasa, Samus Aran. Karakter terkeren milik Nintendo ini dan seri Metroid-nya sempat seperti menghilang sejak 2007, saat Metroid Prime 3 dirilis. Aku cukup menikmati Metroid Dread beberapa tahun silam, tapi itulah satu-satunya game yang menampilkan Samus dalam hampir 20 tahun terakhir yang benar-benar kusukai. Pada 4 Desember nanti, tren ini diharapkan akan berakhir dengan diluncurkannya Metroid Prime 4: Beyond untuk Nintendo Switch dan Switch 2.
Aku berkesempatan memainkan sekitar satu jam game tersebut dalam sebuah acara preview dari Nintendo, dan wow, aku punya beberapa pemikiran. Secara keseluruhan, setidaknya berdasarkan bagian awal Prime 4, ini tetap Metroid Prime yang kamu kenal dan cintai. Namun, ada satu kekhawatiran besar yang kurasakan. Mari kita bahas.
Rasanya Enak Kembali mengenakan Baju Zirah
Alien-aliennya sangat jahat.
Kredit: Nintendo
Demo *Prime 4* yang kumainkan terbagi dalam dua bagian: Sekilas cuplikan 10 menit di awal game (yang sudah pernah kumaikan bulan April lalu), dan sebuah sesi lebih panjang di titik dimana game tersebut sepertinya benar-benar dimulai. Saat itulah Samus menemukan dirinya di sebuah planet alien misterius yang tampaknya ditinggalkan, penuh keajaiban dan teka-teki, dan dia harus mencari tahu apa yang harus dilakukan. Klise *Metroid* yang klasik.
Bagian demo yang lebih panjang terjadi di area bertema hutan yang bernama Fury Green. Tempat ini sangat mengingatkan pada game *Metroid* sebelumnya; monster serangga menjijikkan dan tumbuhan alien menyerang Samus setiap beberapa menit, dan artefak alien aneh bertebaran di pemandangan, menunggu Samus mendapatkan item atau kemampuan yang tepat untuk digunakan. Meskipun bagian ini terasa cukup linear dan langsung, jelas ada pintu dan jalur yang tidak bisa kubuka karena belum memiliki kemampuan yang diperlukan, yang memang diharapkan dari sebuah game *Metroid*. Bagian ini juga sepertinya merupakan jam-jam pertama permainan, jadi aku tidak akan menyalahkannya karena terasa linear.
Meski awalnya dikembangkan untuk Switch 1 (dan tetap akan rilis untuk Switch 1), *Prime 4* mungkin adalah game terindah yang pernah kulihat di Switch 2 sejauh ini. Demo yang kumainkan berjalan dalam konfigurasi 4K/60FPS, meski versi 1080p/120FPS juga terlihat bagus. Di luar spesifikasi teknis, Fury Green adalah area yang sangat memukau, dan arahan seni di *Prime 4* tampak setara dengan seri-seri sebelumnya.
Berita Terpopuler Mashable
Pengembang seri ini, Retro Studios, juga berhasil menghadirkan sensasi menjelajahi dunia kuno nan tak terjangkau ini dan menembaki segalanya. Pertarungannya cepat, mulus, dan menyenangkan. Sebagai bonus, ini adalah game *Metroid Prime* pertama yang sejak awal sudah dilengkapi kontrol *dual-analog stick* standar. Rasanya luar biasa, dan kemampuan psikis baru Samus menambah variasi menarik baik untuk memecahkan teka-teki maupun dalam pertarungan. Dia bisa memanipulasi bola-bola energi kecil untuk mengaktifkan perangkat alien, serta menembakkan sinar yang menghentikan waktu dan memungkinkanmu untuk menerbangkannya secara manual di sekitar lingkungan selama beberapa detik. Ada satu pertarungan bos besar di akhir demo dimana aku harus menghancurkan tiga target secara bersamaan menggunakan kemampuan terakhir itu, dan rasanya seperti *Metroid Prime* klasik.
Jadi, ya, aku tidak terlalu khawatir dengan bagian-bagian dimana kamu melihat dan memainkan *Metroid Prime 4*. Sayangnya, demo yang kumainkan juga tidak menampilkan bagian-bagian yang menampilkan sepeda motornya.
Tapi Sebenarnya Aku Berharap Hanya Aku yang Ada di Sini
Sangat keren.
Kredit: Nintendo
Demo *Prime 4* ini sudah membuatku sangat antusias tanpa ada keraguan sedikitpun, kalau bukan karena satu hal kecil: Pada satu titik di Fury Green, Samus bertemu dengan seorang manusia terdampar lainnya, seorang insinyur Federasi Galaksi yang culun yang diisi suaranya sepenuhnya. Dia menemaniku selama sisa demo, sebagian sebagai seseorang yang harus dilindungi dalam bagian singkat seperti *escort quest*, tetapi sebagian besar sebagai seseorang yang sesekali menyela di komonikasi untuk mengobrol dengan Samus (yang sama sekali tidak berbicara).
Ini bukan pertama kalinya game *Metroid* menempatkan Samus dekat dengan orang lain, baik dengan atau tanpa pengisi suara. Hasilnya dalam game-game sebelumnya… beragam, paling tidak bisa dikatakan demikian. *Metroid* selalu bekerja paling baik ketika Samus benar-benar sendirian di dunia alien yang gelap dan lebih disukai berlendir. Game *Prime* awal, khususnya, memiliki atmosfer yang sempurna. Sebelum bertemu si insinyur bodoh ini, *Prime 4* terasa mengingatkan pada hal itu. Setelah kamu menemuinya, ini tetap game yang menyenangkan dengan visual yang sangat cantik dan pertarungan yang bagus, tetapi nuansanya sudah berbeda.
Hal ini tidak terbantu oleh fakta bahwa karakternya memang agak mengesalkan, dan sulit untuk mengetahui apakah game ini menyadari leluconnya atau tidak, berdasarkan yang telah kumainkan.
Aku belum akan memberikan penilaian akhir pada *Prime 4* untuk masalah ini. Bisa saja, orang ini hanya muncul sebentar dalam game dan tidak akan terus menerus mengobrol di telinga Samus sepanjang petualangan. Aku hanya tidak ingin menghabiskan seluruh petualangan *Metroid Prime* mendengarkan seorang kutu buku berbicara dengan gaya *Marvel Cinematic Universe* palsu kepadaku.
Setelah melihat bagian itu dari *Metroid Prime 4*, aku secara resmi sedikit khawatir tentang sebuah game yang sebelumnya tidak memberiku alasan apapun untuk merasa seperti itu. Kurasa Nintendo telah berhak mendapatkan kepercayaan dalam hal ini, tapi aku tidak bisa berbohong: Aku sedikit lebih gugup dari yang kuharapkan. Kita lihat saja nanti saat *Metroid Prime 4: Beyond* diluncurkan untuk Switch dan Switch 2 pada 4 Desember.
Sementara itu, kamu bisa memesan lebih dahulu *Metroid Prime 4: Beyond* seharga $69.