Meta sedang mengupayakan masa depan di mana banyak iklan yang Anda lihat di Facebook atau Instagram dibuat dari nol oleh kecerdasan buatan, sehingga lebih mudah ditargetkan secara spesifik untuk Anda. Tujuannya adalah pembuatan iklan sepenuhnya otomatis berbasis AI pada akhir tahun 2026, seperti yang pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal. Setelah berita awal ini, TikTok juga mengumumkan peluncuran fitur iklan berbasis AI di platformnya, sementara Meta mengungkapkan bahwa iklan sekarang akan datang ke WhatsApp — semakin memperkuat hubungan antara periklanan dan AI.
Langkah ini berpotensi menghilangkan peran banyak penulis naskah, desainer, dan pembeli media manusia, serta mengguncang bisnis iklan global senilai $600 miliar. Namun, ini juga bisa menjadi sumber daya baru yang lebih murah bagi usaha kecil dan menengah.
Seiring waktu, ini mungkin memunculkan pertanyaan baru tentang kreativitas dan akurasi saat AI memasuki ranah pengambilan keputusan manusia. Meta memiliki ambisi besar untuk mengintegrasikan AI di seluruh platformnya. Mereka telah menghadirkan chatbot Meta AI di Instagram, Facebook, Messenger, dan WhatsApp, mengeksplorasi pembuatan avatar AI di Instagram, serta mengintegrasikan alat generatif AI ke dalam aplikasinya. Meta tidak menanggapi permintaan komentar.
Dengan pesaing seperti Google dan Amazon juga membangun sistem iklan berbasis AI, otomatisasi periklanan hanyalah satu bagian dari teka-teki yang lebih besar. Untuk memahami dampak berita ini pada industri iklan dan hampir 4 miliar pengguna platform Meta, saya berbicara dengan Gary Kayye, profesor periklanan di UNC Chapel Hill dan profesional industri selama lebih dari 30 tahun.
Kayye, yang mendorong penggunaan AI di kelasnya, melihat ini sebagai peluang bagi siapapun untuk memanfaatkan AI dalam pemasaran dan bisnis. “Tiba-tiba, jutaan kreator yang dulunya takut dengan iklan bisa memulai dari kecil dan berkembang,” kata Kayye. “Ketika bisnis mereka tumbuh, mereka akan beriklan lebih banyak dan meningkatkan belanja, sehingga mendorong pertumbuhan perdagangan global.”
### Manfaat bagi Pengguna
Jika Anda aktif di Facebook, Instagram, atau WhatsApp, bersiaplah melihat iklan yang lebih personal. Sistem berbasis AI memungkinkan perusahaan menargetkan pengguna tertentu, sehingga AI dapat menyesuaikan gambar, video, dan teks dengan tepat. Anda bahkan mungkin melihat versi iklan yang berbeda tergantung lokasi Anda — misalnya, iklan mobil yang menampilkan pemandangan pegunungan jika Anda berada di daerah bersalju, atau jalanan kota jika Anda di area urban.
“AI dalam periklanan selalu identik dengan iklan programatik,” kata Kayye. “Anda mengunggah gambar, deskripsi singkat, memilih audiens, dan AI bisa mengerjakan sisanya. Jika AI Meta bisa memprediksi audiens dengan tepat, lalu membuat variasi iklan dan melakukan tes A/B secara otomatis, itu akan terasa seperti sihir.”
Namun, pakar media dan etika memperingatkan bahwa otomatisasi penuh pembuatan iklan bisa membuka pintu bagi misinformasi, target yang bias, dan melemahnya akuntabilitas dalam iklan digital. AI rentan terhadap kesalahan dan manipulasi, termasuk penyebaran pesan berbahaya seperti deepfake buatan AI.
Ancaman terhadap lapangan kerja di agensi iklan tradisional juga muncul, meskipun Meta mencoba meremehkannya. “Kami yakin AI akan memungkinkan agensi dan pengiklan fokus pada kreativitas yang penting,” tulis Alex Schultz, CMO Meta, di LinkedIn.
Kayye memperkirakan pergeseran ini hanya akan memengaruhi agensi yang tidak beradaptasi atau terlalu bergantung pada strategi tunggal. “Yang membunuh bisnis adalah menjadi ‘pabrik kreativitas’,” katanya. “AI akan mempercepat eksposur terhadap kelemahan ini.”
Tapi manusia tetap penting dalam periklanan, karena strategi, cerita kreatif, dan loyalitas merek tetap membutuhkan sentuhan manusia. “AI belum bisa berpikir orisinal. Ia bisa meniru atau menggabungkan, tapi tidak punya otak,” tambah Kayye. “Merumuskan perintah yang baik adalah bentuk kreativitas. AI bisa menulis naskah, tapi Anda harus tahu cara memintanya dengan benar.”
### Manfaat bagi Perusahaan
Perusahaan cukup menjelaskan produk atau ide pemasaran mereka ke alat iklan AI dan menetapkan target anggaran. Mesin akan mengerjakan sisanya: membuat naskah iklan, visual, strategi target, hingga penempatan media — semuanya tanpa campur tangan manusia.
Dalam jangka pendek, AI akan mulai dengan memberikan saran atau menyederhanakan proses iklan. Namun, Meta berharap AI