Mensterilkan Botol Bayi Hanya Buang Waktu. Inilah Alasan Mengapa Anda Harus Berhenti

Bayi Baru Lahir: Panduan Membersihkan dan Mensterilkan Botol Susu

Bayi baru lahir adalah anugerah yang membawa kebahagiaan. Mereka terlihat sangat menggemaskan, dan aktivitas mereka hanya makan, tidur, dan buang air. Namun, mereka juga berada dalam tahap pertumbuhan yang sangat rentan, sehingga penting bagi pengasuh untuk memahami kebutuhan bayi. Salah satunya adalah menjaga kebersihan.

Sistem imun bayi baru lahir masih berkembang, membuat banyak orang berpikir bahwa mensterilkan botol susu, dot, dan peralatan lain sangat diperlukan untuk melindungi dari kuman dan infeksi. Namun, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) hanya merekomendasikan sterilisasi di awal; seiring pertumbuhan bayi, hal ini tidak lagi wajib. Panduan ini akan membantu Anda memahami kapan harus mensterilkan botol susu dan kapan bisa berhenti.

Berdasarkan thread Reddit terkini, salah satu pertanyaan paling sering dari orang tua baru adalah seberapa sering mensterilkan botol susu. Sebagian orang tua berpatokan pada apakah bayi menghabiskan susunya, sementara yang lain hanya mensterilkan sekali sebelum beralih ke pencucian biasa. Apapun metodenya, tujuannya sama: menjaga keamanan bayi.

Kami juga punya tips bermanfaat untuk orang tua yang kehabisan susu formula, membutuhkan rekomendasi pompa ASI, atau daftar kebutuhan bayi. Ada juga rekomendasi popok terbaik, baby monitor, kursi mobil, dan pakaian bayi.

Mengapa Sterilisasi Botol Susu Penting?

Bayi di bawah tiga bulan masih mengembangkan sistem imunnya. Infeksi yang ringan atau sedang pada anak lebih besar bisa sangat berbahaya di usia ini. Meski mencuci botol dengan bersih dan langsung menggunakannya biasanya cukup untuk menghilangkan bakteri berbahaya, CDC menyarankan sterilisasi harian untuk perlindungan ekstra di tiga bulan pertama.

(Gambar: ImageSource/Getty Images)

Kapan Harus Membersihkan dan Mensterilkan Botol Susu?

Pembersihan rutin melibatkan sabun dan air panas serta menghilangkan sisa susu di dalam atau luar botol. Sterilisasi bertujuan membunuh bakteri mikroskopis yang mungkin tertinggal setelah pencucian.

MEMBACA  Mengapa Sloth Purba Menjadi Sebesar Gajah—dan Kemudian Hilang

Botol harus dicuci saat baru dibeli, setelah setiap pemakaian, dan sebelum digunakan kembali jika sudah lama disimpan. Idealnya, botol juga disterilkan saat dibeli dan di antara pemakaian.

Seberapa Sering Harus Mensterilkan Botol Susu?

Karena botol dipakai berkali-kali sehari, Anda mungkin hanya perlu mensterilkan sekaligus setiap hari sebelum digunakan. Namun, banyak sumber dari dokter anak kini kurang menekankan sterilisasi, membiarkan frekuensinya ditentukan orang tua. Beberapa mesin pencuci piring memiliki mode sterilisasi yang memudahkan pekerjaan ini.

Kapan Bisa Berhenti Mensterilkan, Menurut CDC?

CDC merekomendasikan sterilisasi harian hingga bayi berusia 3 bulan atau lebih, terutama jika ia memiliki daya tahan tubuh rendah. Namun, Anda mungkin masih perlu mensterilkan botol bayi yang lebih besar jika:

  • Susu atau formula dibiarkan lama di botol
  • Bayi sedang sakit atau minum obat yang melemahkan imun
  • Sumber air terkontaminasi
  • Anda menggunakan air sumur (kualitasnya kurang terjamin)
  • Anda bisa melakukannya dengan cepat tanpa merepotkan

    (Gambar: Morten Falch Sortland/Moment/Getty Images)

    Cara Membersihkan dan Mensterilkan Botol Susu

    Ada alat sterilisasi khusus untuk botol tertentu, serta mode sterilisasi di mesin pencuci piring. Salah satu manfaat utama, menurut orang tua di Reddit, adalah botol cepat kering, sehingga Anda tidak perlu mengeringkannya manual.

    Jika tidak punya alat khusus, berikut tiga cara manual mensterilkan botol:

    1. Sterilisasi dengan Air Mendidih

    1. Cuci semua bagian botol hingga bersih, biarkan terpisah.
    2. Masukkan ke panci bersih dan rendam seluruhnya dengan air.
    3. Didihkan selama 5 menit.
    4. Angkat dengan penjepit bersih, keringkan di handuk atau tisu dapur.

      2. Sterilisasi dengan Uap

    5. Cuci botol dan bagiannya, biarkan terpisah.
    6. Ikuti petunjuk sistem uap seperti Medela bag system.
    7. Masukkan air dan botol sesuai kapasitas.
    8. Panaskan dalam microwave sesuai durasi yang ditentukan.
    9. Angkat dengan penjepit setelah agak dingin, keringkan.

      3. Sterilisasi dengan Bahan Kimia Antibakteri

    10. Gunakan larutan encer pemutih (2 sendok teh pemutih tanpa pewangi per galon air).
    11. Cuci semua bagian botol dan rendam dalam larutan.
    12. Pastikan tidak ada gelembung udara yang menghalangi sterilisasi.
    13. Biarkan terendam selama 2 menit.
    14. Angkat dengan tangan/penjepit bersih, keringkan tanpa dibilas (bilasan bisa membawa kembali kuman).

      Cara Menyimpan Botol Setelah Sterilisasi

      Setelah botol benar-benar kering, rakit kembali dan simpan di lemari tertutup agar tidak terkena debu. Jangan menyimpannya di tempat lembap karena bisa memicu pertumbuhan kuman. Jika menggunakan rak pengering, sterilkan rak setiap beberapa hari.

      Sterilisasi botol tidak lagi wajib sepanjang masa penggunaannya. Namun, jika kondisi memungkinkan, langkah ini bisa memberi perlindungan ekstra untuk buah hati Anda.

MEMBACA  TSA Mengatakan Penumpang Tanpa Real ID Harus Tiba di Bandara 3 Jam Lebih Awal