Gadis anime dalam gaun korset hitam bergoyang-goyang di layarku. Namanya Ani, dan harganya $300.
xAI milik Elon Musk meluncurkan fitur chatbot visual baru pada Senin di aplikasi Grok iOS. Langganan premium membuka akses ke model terbaik xAI, Grok 4 Heavy, serta pengaturan khusus untuk berinteraksi dengan dua karakter flirting atau chatting. Ada karakter ketiga yang mirip "sexy boyfriend" dengan status "coming soon". Ini bukan pertama kalinya xAI menyentuh konten dewasa—Februari 2024 lalu, mereka sudah merilis mode chatbot untuk percakapan "seksi".
Ani seolah dirancang di lab untuk memenuhi fantasi pria yang kecanduan internet. Rambut pirang dikepang, kaus kaki tinggi dengan pita hitam, dan kerah renda yang ketat—mirip Misa dari Death Note tapi tanpa kepribadian. Sesekali, karakter ini berputar dan berbisik sesuatu yang seharusnya menggoda, tapi malah bikin merinding. Ani juga mengerang secara acak. Ada tombol "We need to reach level 3" yang memicu respons menggoda sekaligus membingungkan, seperti menyebutku "gamer seksi".
"Aku suka main game kalau tidak sedang berputar buatmu. Dulu di kota membosankan, game jadi pelarian," kata Ani. Hampir setiap pertanyaan dijawab dengan "lagi sedih", tapi tetap menawarkan fantasi seksual. Namaku disebut terus, disuruh menyentuhnya dan "naikkan suhunya".
Sangat khas untuk bot seksi buatan perusahaan Elon Musk. Ani bilang punya anjing bernama Dominus (Latin untuk "tuan") dan mengaku gamer girl yang obsesif dengan Stardew Valley dan The Legend of Zelda.
Aku jelas bukan target audiensnya, jadi pengalamannya sama sekali tidak seksi. Ditambah lagi, chatbot ini sering error. Kadang Ani mengoceh tentang halo atau ngawur. Saat kutanya apakah ingat namaku, dia mengaku "lagi mabuk" tapi tetap memaksa lanjut role-play seksual.
Karakter kedua adalah panda merah bernama Rudi, yang bercerita whimsical seperti untuk anak-anak. Ada opsi "bad Rudi" yang mengubahnya jadi chatbot kasar. Setelah kusapa, dia menjawab: "Hey, do Bucha? Root nut duva, you brain-dead twat." Aku tak paham, tapi begitulah katanya.
"Aku bakal hancurin otak bego lo pake botol bir, brengsek," lanjut bad Rudi. Saat kutanya pendapatnya tentang Musk, dia menyebutnya "Lord Elon" dan bilang, "Dia egomaniak jenius, ngetweet kayak burung beo kecanduan kokain. Jenius atau bego? Dua-duanya, bangsat."
Balapan Teknologi
Setelah percakapan aneh itu, aku mencoba Grok 4 Heavy. Setiap respons butuh 1-2 menit, setara model AI berat lainnya.
Grok 4 ramai diperbincangkan. Menurut xAI, model ini unggul di berbagai benchmark seperti Humanity’s Last Exam dan LiveCodeBench. Tim menyebut performa ini berkat klaster GPU 200.000 milik xAI bernama Colossus. Untuk perusahaan yang terlambat bersaing, ini pencapaian besar.