Memasang Kamera Burung di Halaman Belakang, dan Menangkap Hal yang Belum Pernah Kulihat Sebelumnya

Ringkasan Utama ZDNET
Bird Buddy tersedia dengan harga $199. Wadah burung ini dilengkapi kamera yang bisa mengambil foto indah, mudah dipasang, dan memiliki fitur identifikasi burung. Namun, alat ini perlu diisi ulang seminggu sekali (kecuali pakai opsi tenaga surya), harus dalam jangkauan Wi-Fi, dan terkadang bisa melewatkan beberapa kunjungan burung.

Pilihan pembelian lain

Wadah burung di halaman saya selalu menjadi daya tarik bagi yang menonton dari sofa, terutama saat pandemi beberapa tahun lalu. Entah itu ramai di siang hari cerah atau tupai berakrobat demi biji burung, memantau wadah burung jadi aktivitas seru buat semua di rumah. Namun, Bird Buddy membawa pengalaman ini ke level berikutnya.

Bird Buddy adalah wadah burung cerdas yang menggemaskan tapi simpel. Dilengkapi kamera resolusi 2K yang posisinya pas untuk merekam dan memotret burung yang datang. Aplikasi Bird Buddy akan mengirim notifikasi ke ponsel saat ada burung baru, dan Anda bisa melihat rekaman, foto, serta info spesiesnya.

Setelah meluncur di Kickstarter akhir 2020—masa puncak penjualan pakan burung selama pandemi—Bird Buddy cepat dapat pendukung dan menjadi proyek paling banyak didanai di kategori Gadget.

Kenapa Pilih Wadah Burung Cerdas?

Saya pecinta wadah burung apa pun. Pernah pasang enam sekaligus dengan berbagai jenis pakan, dari rumah kecil mewah sampai cangkir teh lucu bekas.

Kalau lihat galeri ponsel saya, ada banyak foto burung berkualitas rendah karena zoom berlebihan—plus beberapa foto tupai.

Bird Buddy tidak hanya memotret untuk saya, tapi juga jauh lebih bagus dari ponsel, bahkan dari jarak 30 kaki. Plus, alat ini selalu aktif, jadi bisa menangkap burung yang datang saat saya tidak di rumah.

MEMBACA  Alumni UI Wajib Mendukung Pemerintah dalam Menjaga Indonesia yang Gemilang

Fitur identifikasi burungnya juga keren. Selain foto dan video close-up, Bird Buddy mengenali spesies burung dan memberi info seperti diet, kebiasaan, lokasi geografis, hingga rekaman suara kicauannya.

Untuk konservasi, Bird Buddy melacak spesies burung lewat proyek Heartbeat, yang memantau data migrasi dan populasi burung global.

Proses Pemasangan

Bird Buddy datang hampir terpasang lengkap. Kotaknya berisi wadah berbentuk rumah, modul kamera, kabel USB-C, dan aksesori untuk menggantung atau memasang di tiang.

Saya memilih menggantungnya di semak holly dekat jendela kantor rumah—sudah jadi spot favorit burung sebelumnya.

Kamera butuh Wi-Fi untuk mengirim foto/video, jadi pastikan jangkauannya memadai.

Hari pertama, seekor burung titmouse berkunjung tapi kamera gagal memotret. Baru di hari ketiga alat ini mulai konsisten menangkap kunjungan, termasuk si titmouse—yang sekarang kami panggil Walter—plus burung warble dan tupai.

Pengalaman Pemakaian

Setiap ada pengunjung baru, aplikasi mengirim “postcard” berisi video, 10 foto, dan info burung/tupai tersebut. Kita bisa memilih foto yang ingin disimpan atau dibagikan ke komunitas Bird Buddy.

Baterai bertahan sekitar seminggu, sama seperti persediaan pakannya. Saat mengisi ulang, sekalian bersihkan wadah dan isi ulang pakannya.

Saran ZDNET

Bird Buddy mahal ($199), tapi worth it buat pencinta burung. Fotonya indah, fitur identifikasi AI-nya keren, dan anak-anak di rumah suka melihat burung dari dekat.

Kekurangannya: aplikasi agak lambat, baterai perlu sering diisi, dan kadang ada bug loading foto. Tapi, solar panel tambahan bisa bantu perpanjang daya.

Setelah beberapa minggu mencoba, saya sangat menyukai Bird Buddy ini dan akan merekomendasikannya.