Lima Puluh Objek Ini Dapat Kurangi Bahaya Sampah Luar Angkasa hingga Separuhnya

“Dalam upaya mereka untuk bergerak cepat, mereka justru menambah bahaya tabrakan jangka panjang,” ujar McKnight.

Wakil kepala badan antariksa nasional China, Bian Zhigang, berbicara di Kongres Astronautika Internasional pada Senin lalu. Ia ditanya tentang komitmen China terhadap pengelolaan lingkungan antariksa yang baik. Bian mengakui adanya “tantangan yang sangat serius” di bidang ini, “terutama terkait megakonstelasi.” Ia tidak menyebutkan masalah China yang meninggalkan roket di orbit.

Bian menyatakan China “sedang meneliti” cara menghilangkan sampah antariksa dari orbit. Salah satu misi yang diklaim China untuk menguji teknik mitigasi sampah antariksa telah berlabuh dengan beberapa wahana antariksa di orbit, tetapi pejabat AS memandangnya sebagai ancaman militer. Teknologi dasar yang sama yang diperlukan untuk pembersihan sampah antariksa—sistem pertemuan dan pendokengan, lengan robotik, serta automasi onboard—dapat digunakan untuk menangkap satelit milik pihak lawan.

Sisi Positif

McKnight dan rekan penulisnya (dari AS, Inggris, Italia, Jepang, dan Rusia) berusaha ekstra untuk menilai bagaimana ancaman sampah antariksa akan berubah jika beberapa objek paling berbahaya dikeluarkan dari daftar. Ia mengatakan hasilnya menjanjikan.

“Jika Anda mengeluarkan 10 objek, Anda menguranginya hingga 30 persen,” kata McKnight. “Itu adalah perubahan yang terukur. Saya kira itulah yang selama ini hilang dalam pembenaran untuk penghilangan sampah aktif.”

Penghilangan sampah aktif merupakan usulan yang sulit dicapai. Meskipun secara teknis memungkinkan, seperti yang ditunjukkan beberapa misi, muncul pertanyaan tentang siapa yang membayar. Adakah pasar yang layak untuk layanan pembersihan sampah antariksa? Badan Antariksa Eropa dan badan antariksa Jepang telah menginvestasikan dana terbatas dalam inisiatif penghilangan sampah. Salah satu proyek ini, yang dipimpin perusahaan Jepang bernama Astroscale, menyelesaikan demonstrasi sukses tahun lalu untuk mempersiapkan upaya mendok dengan roket Jepang yang sudah tak berfungsi dan mengarahkannya kembali ke atmosfer.

MEMBACA  TV MicroLED baru Samsung bisa mencapai harga hingga $150 ribu untuk ukuran 114 inci.

Astroscale didirikan pada 2013 dengan tujuan membersihkan orbit Bumi-rendah dari sampah antariksa. Menyadari pasar yang terbatas untuk misi tersebut, perusahaan ini beralih juga untuk mengejar teknologi servis dan pengisian bahan bakar ulang satelit.

“Kita dapat membuat dampak terukur pada potensi pembuatan sampah, dan potensi dimulainya Sindrom Kessler dengan mengangkat 10 atau 20 objek,” jelas McKnight. “Kabur buruknya, kita justru menambah 26 objek baru dalam dua tahun terakhir.”

Artikel ini pertama kali tayang di Ars Technica.