Pelacak kebugaran tanpa layar kadang terasa seperti tak menjalankan tugasnya dengan optimal. Memang, tak ada aliran data konstan yang bisa kita pantau setiap kali mengangkat pergelangan tangan. Namun, justru karena tak bisa melihat data sekilas itu, saya malah jadi lebih sering membuka aplikasi pendampingnya untuk memeriksa data yang telah dikumpulkan. Alhasil, waktu yang dihabiskan untuk menatap grafik dan angka-angka itu justru lebih banyak dibanding jika saya sesekali melirik layar kecil di pergelangan tangan.
Ketika mulai menguji Polar Loop—sebuah gelang kesehatan dan kebugaran terbaru tanpa layar—saya awalnya tak terlalu antusias. Bagaimanapun, produk baru dari Polar (perusahaan yang memperkenalkan monitor detak jantung nirkabel pertama hampir 50 tahun lalu pada 1977) ini nyaris identik dengan Whoop 5.0. Bahkan, perangkat yang dirilis awal September ini sudah dijuluki sebagai pesaing Whoop yang bebas langganan. Polar Loop dibanderol $199 dengan semua fiturnya gratis di aplikasi pendamping—sekali lagi, gratis. Sementara Whoop memasukkan gelangnya dalam keanggotaan yang dimulai dari $199 per tahun dan bisa lebih mahal.
***
Polar Loop
Jika Anda ingin jeda yang sesungguhnya dari data mengganggu yang disajikan beberapa pelacak kesehatan, tapi tetap ingin memantau kesehatan dasar Anda, Polar Loop bisa jadi teman ideal.
Kelebihan:
- Masa pakai baterai lama
- Sangat nyaman
- Tak ada layar yang mengalihkan perhatian
- Tanpa langganan tahunan
Kekurangan:
- Mungkin terlalu sedikit data
- Aplikasi yang masih sederhana
- Tak ada GPS dalam Loop
**
Jika Anda memperkirakan akan menggunakan perangkat selama lebih dari setahun, biaya Whoop 5.0 benar-benar menumpuk, sementara Loop, secara harfiah, tidak. Saya menghabiskan beberapa minggu berlatih dengan Loop, dan pada akhirnya, yang membuat saya jatuh cinta padanya lebih karena apa yang tidak* dilakukan Loop: membanjiri saya dengan segudang data kesehatan dan kebugaran.
Jika ini terdengar kontraproduktif, itulah intinya nyaris. Jika tujuan membuat pelacak kebugaran tanpa layar adalah agar Anda menghabiskan lebih sedikit waktu untuk menatapnya dan lebih banyak waktu menjalani hidup, maka aplikasi pendampingnya harus mencerminkan nada yang sama. Dan hampir tidak ada wearable tanpa layar di pasaran saat ini yang melakukan hal itu. Berikut ulasan mendalamnya.
Si ‘Goldilocks’ di Dunia Pelacak Kebugaran?
Polar bukanlah perusahaan baru dalam memantau kesehatan kita. Pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, mereka memperkenalkan monitor detak jantung nirkabel pertama, Sport Tester PE2000, yang awalnya dirancang untuk atlet ketahanan elit, khususnya peski lintas alam. Desainnya—pemancar strap dada yang terhubung ke jam penerima di pergelangan tangan—memungkinkan pemantauan real-time tanpa kabel, yang revolusioner pada masanya.
Tapi memakai strap dada 24/7 tentu akan mengganggu hampir semua orang biasa. Kini, hampir semua sistem pelacak detak jantung di pasar menggunakan monitor detak jantung optik, yang bekerja dengan menyorotkan cahaya ke kulit untuk mendeteksi perubahan volume darah dengan setiap detak jantung.
Banyak hal yang bisa diketahui dari detak jantung Anda, dan sebagian besar wearable saat ini menggunakannya untuk melacak segalanya, dari tidur hingga jumlah langkah, latihan, dan pemulihan. Polar Loop tak berbeda dalam hal ini. Aplikasi pendampingnya, Polar Flow, memberikan gambaran detail tentang tidur Anda semalam dan mencakup metrik dasar lainnya seperti jumlah langkah dan detak jantung.
Penghitungan langkah dan detak jantungnya sejalan dengan yang ditunjukkan Apple Watch saya (saya sering memakai keduanya bersamaan, meski tidak selalu). Pelacakan tidurnya juga tampak cocok dengan Oura 4 Ceramic, yang juga sedang saya uji saat itu. Meski mustahil tahu seberapa akurat pelacak tidur ini, karena saya tidak tahu persis kapa saya tertidur atau terbangun sepanjang malam, keduanya tampak cukup sesuai dengan waktu saya tidur dan bangun. Pada beberapa malam pengujian, kucing saya membangunkan saya untuk minta makan sekitar pukul 4 pagi, dan Loop berhasil melacak keterjagaan itu dan fakta bahwa saya kembali tertidur.
Satu aspek pelacak tidur Loop yang sangat saya sukai adalah ia benar-benar bertanya setiap pagi seberapa restoratif tidur saya semalam menurut perasaan saya (dengan serangkaian emoji mulai dari wajah sedih hingga senang). Ilmu di balik pelacakan tidur masih merupakan ‘kotak hitam’. Ilmuwan belum cukup tahu tentang korelasi antara waktu yang dihabiskan dalam berbagai tahap tidur dan istirahat malam yang baik. Jadi pertanyaan dasar tentang seberapa bugar perasaan Anda setelah tidur masih relevan. Meski saat ini belum ada yang bisa dilakukan dengan data itu, saya tetap merasa berguna untuk merefleksikan istirahat malam saya daripada hanya mengandalkan aplikasi yang mengatakan saya tidur nyenyak.
Tapi yang menonjol dari Loop adalah apa yang ditekankan dan apa yang diabaikannya. Sebagian besar aplikasi Polar Flow berfokus pada pelatihan kebugaran. Saat membukanya, Anda langsung diberikan "Status Beban Kardio", yang pada dasarnya adalah ukuran kebugaran Anda. Ini diperkirakan berdasarkan latihan yang telah Anda lakukan (sekali lagi, hal yang juga bisa dilakukan oleh jam olahraga mana pun seperti jam lari Polar sendiri atau Garmin dan Coros).
Polar Loop unggul karena kesederhanaannya. Ada hari-hari di mana saya bisa berlari hanya dengan Loop dan melupakan pace, waktu, dan jarak, serta hanya menikmati lari tersebut. Itu adalah sesuatu yang tidak benar-benar dilakukan oleh sebagian besar jam lari dan pelacak kebugaran. Secara teknis, Anda bisa mengatur jam lari atau ponsel Anda ke timer 30 menit, tetapi kemudahan melihat pace, jarak, dan detak jantung dengan memutar pergelangan tangan terlalu menggoda bagi saya (dan sebagian besar pelari yang saya kenal).
Bagi saya, semua inilah yang membedakan Polar Loop. Aplikasinya yang sederhana, ditambah dengan layarnya yang tidak ada, berarti, jika Anda mau, Anda benar-benar bisa melacak kesehatan secara pasif dan tidak terobsesi dengannya. Mungkin ini akan segera berubah karena aplikasinya tampaknya masih dalam tahap awal dan pembaruan besar diharapkan dalam setahun ke depan. Tapi saat ini, Polar Loop adalah teman kesehatan yang ideal bagi saya: informasinya tidak terlalu banyak, tapi juga tidak terlalu sedikit—dan kemampuan untuk ‘zen’ saat berlari sambil tahu bahwa Anda tetap melacaknya adalah tepat yang saya inginkan saat ini.
Ini memunculkan pertanyaan: Adakah pelacak kesehatan atau kebugaran yang sempurna atau ideal? Tentu saja tidak. Itu seperti menuntut adanya topping pizza yang sempurna. Yang sempurna adalah yang sesuai dengan semua keinginan dan kebutuhan Anda pada suatu waktu, dan kita semua memprioritaskan hal yang berbeda dalam hal pelacakan kebugaran dan kesehatan. Satu ukuran tidak cocok untuk semua, terlepas dari apa yang ingin dipercayai oleh perusahaan bernama buah tertentu dengan smartwatch-nya.
Super Nyaman dengan Baterai Lebih dari Seminggu
Masa pakai baterai Loop cukup luar biasa. Polar menyatakan bahwa ia bertahan delapan hari dengan sekali pengisian dan dapat menyimpan data tanpa menyinkronkan hingga empat minggu.
Sementara saya ingin menghindari hanya membandingkan Whoop 5.0 dengan Loop, satu keluhan kecil saya dengan Whoop 5.0 adalah, untuk alasan apa pun, ia sangat tidak nyaman di pergelangan tangan kecil saya. Loop, di sisi lain, saya rasa sangat mudah dipasang, dilepas, dan dipakai terus-menerus sampai waktunya mengisi daya. Bagi saya, perangkat yang dimaksudkan untuk dipakai sepanjang hari selama berhari-hari harus nyaman—dan Loop memenuhinya. Bagi para pecinta stat: pelacaknya sendiri berukuran 27 x 42 x 9mm dan dilengkapi dengan strap kain (yang datang dalam dua ukuran) serta berbobot 29 gram. Loop juga hadir dalam tiga warna: Greige Sand, Night Black, dan Brown Copper.
Apakah Loop Hanya Versi Whoop 5.0 yang Lebih Murah?
Secara estetika, Loop dan Whoop 5.0 secara umum terlihat dan terasa sama (meski saya berargumen Loop jauh lebih nyaman untuk orang dengan pergelangan tangan kecil). Pada intinya, keduanya adalah monitor kesehatan pasif tanpa layar. Perbedaan utamanya adalah harga dan yang mereka tawarkan di aplikasinya. Karena Whoop memerlukan langganan, tahun demi tahun, ia akan jauh lebih mahal daripada Loop, yang merupakan pengeluaran satu kali dengan aplikasi pendamping gratis.
Adapun yang mereka tawarkan berdua, keduanya sangat berbeda. Whoop adalah pelacak kesehatan menyeluruh yang berusaha memadatkan sebanyak mungkin informasi kesehatan ke dalam aplikasinya dan mengeluarkan skor ‘strain’ dan pemulihan harian, yang berfokus pada mengoptimalkan kesehatan Anda secara keseluruhan—pada dasarnya menjadi seorang perfeksionis kesehatan. Loop hampir seperti sepupunya yang santai. Ia mengejar tujuan yang sama untuk meningkatkan kesehatan tetapi dengan pendekatan yang lebih rileks dan kasual. Untuk mendalami detailnya, keduanya menawarkan detak jantung, variabilitas detak jantung, tahapan tidur, dan status pelatihan kebugaran. Selain ini, Whoop juga menawarkan suhu tubuh, saturasi oksigen, dan wawasan lanjutan seperti skor ‘strain’ dan pemulihan, jadi Anda memang mendapatkan lebih banyak statistik yang dilacak.
Mempertimbangkan semua itu, Whoop lebih baik untuk pengguna yang ingin menyelami lebih dalam kesehatan dan kebugaran mereka, sementara Loop, setidaknya dalam iterasi saat ini, lebih ditujukan untuk orang yang hanya ingin memakainya dan melupakannya, serta mendapatkan pembaruan harian yang lebih dasar tentang kesehatan mereka tanpa membebani diri dengan wawasan ekstra atau perlu mencapai skor ‘strain’ atau pemulihan yang sempurna.
Meski saya tidak bisa membayangkan seseorang yang berlatih untuk tujuan kebugaran spesifik, seperti marathon, menggunakan Polar Loop sebagai satu-satunya perangkat, saya bisa melihatnya digunakan dalam dua cara: 1) sebagai perangkat tunggal untuk seseorang yang hanya ingin melacak kesehatan dan kebugaran sehari-hari secara pasif tanpa tujuan spesifik dalam pikiran, atau 2) seseorang yang memang menggunakan jam kebugaran untuk latihan dan menginginkan sesuatu lain yang hanya melacak kesehatan sehari-hari mereka tanpa harus selalu dilihat atau dikuatirkan. Meski penting untuk dicatat bahwa Loop tidak memiliki GPS internal. Itu berarti Loop memperkirakan jarak (dan pace) berdasarkan sensor internal (akselerometer, gerakan pergelangan tangan) alih-alih data satelit. Sehubungan dengan itu, Polar Loop memang menyinkronkan dengan jam kebugaran Polar, yang boleh dibilang termasuk yang paling akurat untuk melacak detak jantung, pace, dan jarak, meski tradeoff-nya adalah desainnya tidak sebagus atau sekompak smartwatch seperti Apple Watch Series 11 atau Pixel Watch 4.
Jadi, bagaimanapun cara Anda suka melacak kesehatan, Polar Loop bisa jadi tambahan yang ideal.