Kekhawatiran Merebak soal Kemungkinan Tutupnya Kodak
Ada kekhawatiran bahwa Kodak, salah satu perusahaan film besar terakhir di dunia, mungkin segera menutup operasinya. Kekhawatiran ini muncul setelah pelaporan regulasi yang dirilis Senin lalu, di mana perusahaan menyebutkan beban utang dan kurangnya likuiditas untuk melunasinya. Namun, Kodak kemudian membantah akan tutup dalam waktu dekat.
“Laporan media yang menyatakan Kodak berhenti beroperasi, bangkrut, atau mengajukan kebangkrutan tidak akurat dan mencerminkan kesalahpahaman mendasar atas pengungkapan teknis yang kami sampaikan ke SEC dalam laporan laba kuartal kedua,” kata perusahaan dalam siaran pers Kamis. “Artikel-artikel tersebut menyesatkan dan kurang konteks penting, dan kami ingin meluruskan fakta.”
Dalam laporan Senin, Kodak mengakui memiliki “utang yang jatuh tempo dalam 12 bulan” tanpa “pembiayaan atau likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban tersebut.” Utang tersebut mencakup sekitar $477 juta dalam bentuk utang jangka panjang dan $100 juta saham preferen yang belum dilunasi.
Salah satu rencana Kodak untuk mengurangi utang adalah dengan menjual aset program pensiun karyawannya. Menurut Democrat and Chronicle, November lalu, perusahaan mengumumkan penjualan aset pensiun senilai $764,4 juta. Sekitar 35.000 karyawan menerima pensiun dari Kodak, seperti dilaporkan Wall Street Journal. Penjualan ini diperkirakan menghasilkan keuntungan tunai hingga $585 juta untuk mengurangi utang dan investasi bisnis.
Dalam pembaruan Kamis, Kodak menjelaskan: “Kami telah mempersiapkan penghentian program pensiun dan memperkirakan akan menerima sekitar $500 juta aset—setelah memenuhi kewajiban kepada peserta dana pensiun—pada Desember 2025. Sekitar $300 juta berupa tunai, dan $200 juta aset investasi yang akan dikonversi menjadi uang tunai.”
Perusahaan juga menegaskan: “Kami diwajibkan untuk menggunakan $300 juta tersebut guna melunasi utang jangka panjang. Sisanya, $177 juta utang dan $100 juta saham preferen, akan ditangani setelahnya.”
Kodak kini menyatakan “yakin dapat melunasi, memperpanjang, atau melakukan refinancing utang dan saham preferen tepat waktu.” Mereka menegaskan laporan regulasi itu hanyalah “kewajiban akuntansi” dan “tidak ada rencana untuk berhenti beroperasi, bangkrut, atau mengajukan perlindungan kebangkrutan.” Gizmodo telah menghubungi Kodak untuk informasi lebih lanjut.
Para pecinta film khawatir dengan kondisi Kodak karena perusahaan ini merupakan salah satu pemasok film terbesar untuk industri perfilman. Kodak juga masih menjual berbagai kamera dan menyediakan layanan digital.