Kenaikan Harga Sonos Akan Memperburuk Situasi yang Sudah Buruk

Sebagai perusahaan, ada banyak hal yang bisa dilakukan saat pelanggan kecewa dengan produkmu. Kamu bisa menawarkan kompensasi (diskon untuk mendorong minat beli), ganti CEO (sebagai pernyataan dan perubahan vibe), atau berjanji memperbaiki masalah yang bikin orang kesal (bayangkan itu!). Tapi satu hal yg tidak disarankan saat situasi sulit adalah menaikkan harga—namun, Sonos sepertinya terpaksa melakukan hal persis itu.

Menurut CEO baru Sonos, Tom Conrad, tarif dari pemerintahan Trump—seperti yg dialami banyak perusahaan—mulai berdampak, dan tentu saja, ini bakal menaikkan harga perangkat audio mereka yg sudah mahal. Menurut Bloomberg, Conrad bilang dalam laporan keuangan terbaru bahwa "sudah jelas kami harus menaikkan harga beberapa produk akhir tahun ini." Produk apa? Belum pasti, tapi ini berita buruk mengingat kondisi Sonos belakangan ini.

Pertama, ada bencana aplikasi yg menunda peluncuran produk di 2024 dan bikin Sonos ganti CEO dari Patrick Spence ke Conrad. Belum cukup, pekan ini Sonos juga mengakui sejumlah kecil speaker terlalu panas—sampai port USB-C meleleh. Aku bukan ahli, tapi kayaknya ini risiko kebakaran.

© u/jssumm via Reddit / Screenshot oleh Gizmodo

Produk Sonos memang sudah mahal sejak awal. Contoh, headphone Ace harganya $400—lebih murah dari AirPods Max, tapi lebih mahal dari pesaing seperti Nothing Headphone 1 yg $300. Belum lagi, kamu butuh soundbar Sonos buat fitur audio TV-nya. Begitu juga speaker Move 2 seharga $450—lebih mahal dari Bose SoundLink Plus. Ruang gerak Sonos untuk produk-produk ini tidak jelas, tapi menaikkan harga mungkin risiko besar.

Sonos sadar akan hal ini. Menurut Bloomberg, Conrad bilang kenaikan harga akan beda-beda tiap kategori. Aku tidak mau menyalahkan Sonos karena tarif ini pengaruhi banyak industri, teknologi atau bukan—tapi timing-nya benar-benar kurang tepat. Satu hal pasti: jika harga terus naik, loyalitas pelanggan Sonos akan diuji seperti belum pernah sebelumnya.

MEMBACA  Upaya Putin untuk Mengubah Sejarah Menjerat Seorang Hakim Lithuania yang Sudah Pensiun