Dalam kesepakatan yang diumumkan Rabu, chatbot xAI milik Elon Musk, Grok, akan tersedia bagi pengguna Telegram selama satu tahun mulai musim panas ini. Telegram adalah layanan media sosial dan pesan instan berbasis cloud yang gratis tapi punya versi berbayar.
🔥 Musim panas ini, pengguna Telegram bakal dapat akses ke teknologi AI terbaik di pasaran. @elonmusk dan saya sepakat kerja sama 1 tahun untuk membawa @grok dari xAI ke lebih dari satu miliar pengguna kami dan mengintegrasikannya di semua aplikasi Telegram 🤝💪 Ini juga memperkuat kondisi keuangan Telegram… pic.twitter.com/ZPK550AyRV— Pavel Durov (@durov) 28 Mei 2025
Menurut CEO Telegram Pavel Durov, yang mengumumkan kerja sama ini di X, pengguna Telegram bisa menyematkan Grok di atas chat mereka. Mereka bisa bertanya, bikin stiker, kasih saran, serta merangkum obrolan, tautan, dan dokumen. Seorang pengguna X menanyakan ke Durov soal keamanan data.
"Privasi pengguna adalah prioritas," jawabnya. "Untuk jelasnya, xAI hanya akan mengakses data yang secara eksplisit dibagikan pengguna Telegram ke Grok lewat interaksi langsung. Itu wajar—kamu nggak bisa mengirim pesan ke siapa pun (termasuk chatbot) tanpa membagikan apa yang kamu tulis."
Telegram, dengan sekitar 1 miliar pengguna aktif, akan menerima $300 juta dalam bentuk tunai dan saham dari xAI untuk mengintegrasikan Grok ke aplikasi Telegram selama 12 bulan. Perusahaan Durov juga bakal dapat separuh pendapatan dari langganan xAI yang dibeli lewat aplikasi Telegram.
Pengguna premium Telegram sebenarnya sudah bisa pakai Grok sejak awal 2025. Sampai sekarang, X melatih respons Grok lewat postingan publik, kecuali di UE. Belum jelas apakah kerja sama Telegram-xAI akan memanfaatkan postingan pengguna Telegram untuk melatih Grok lebih lanjut.
Platform keamanan cloud Netskope memperkirakan sekitar 25% perusahaan di UE telah melarang Grok. Larangan ini muncul di tengah berbagai kontroversi, termasuk keterlibatan Musk dengan DOGE dan pemerintah AS, serta respons Grok soal "genosida putih" di Afrika Selatan dan keraguan atas angka korban Holocaust.