Kotoran telinga adalah hal yang wajar dalam kehidupan. Kita membutuhkannya untuk melindungi telinga bagian dalam dan melumasi saluran telinga, meski sejujurnya, kelebihan kotoran telinga bisa sangat mengganggu. Tidak hanya membuat sulit mendengar apa yang terjadi di sekitar, tapi siapa juga yang mau menemukan kotoran telinga menempel di earbuds mereka? Membersihkan telinga secara teratur adalah bagian dari kebersihan diri, dan cara kamu melakukannya bisa sangat berpengaruh pada kebersihan telingamu. Dan tentu saja, kamu tidak ingin salah melakukannya jika menghargai pendengaranmu.
Banyak tenaga kesehatan menyarankan untuk tidak menggunakan cotton bud (Q-tips) untuk membersihkan telinga bagian dalam, karena justru bisa mendorong kotoran lebih dalam dan menyebabkan cedera. Berikut alasan mengapa pembersihan alami seringkali lebih baik dan cara melakukannya dengan aman ketika diperlukan.
Fakta tentang Q-tips
Cotton bud, atau lebih dikenal sebagai Q-tips, adalah alat paling umum digunakan untuk membersihkan telinga. Kelemahannya menunjukkan masalah dasar dari penggunaan alat semacam ini untuk mengatasi kotoran telinga.
Berkat bentuknya yang panjang dan sempit, Q-tips lebih mungkin mendorong kotoran telinga masuk daripada mengeluarkannya. Saat mencoba menggunakannya untuk membersihkan saluran telinga, kamu berisiko memadatkan kotoran dan menciptakan sumbatan yang membuat pendengaran terganggu.
Lebih buruk lagi, jika kamu mendorong cotton bud terlalu keras atau terlalu dalam, kamu bisa melukai gendang telinga. Saluran telinga hanya sekitar 2,5 cm dalamnya, jadi tidak ada banyak ruang untuk kesalahan. Salah satu spesialis THT yang pernah diwawancarai CNET bahkan pernah menangani pasien yang merusak gendang telinganya karena menjawab telepon saat masih ada cotton bud di telinga. Panggilan telepon yang benar-benar bisa merusak harimu!
Secara umum, lebih baik gunakan cotton bud—atau bahkan tisu atau lap bersih yang lembap—hanya untuk membersihkan bagian luar telinga, di luar saluran.
Dasar-dasar membersihkan telinga
Sebegitu menjijikkannya menurut kita, kotoran telinga sebenarnya penting untuk kesehatan telinga. Menurut Harvard Medical School, selain melumasi saluran telinga dan melindungi gendang telinga, ia juga memiliki sifat antibakteri dan antijamur. Secara alami, ia melindungi dari penumpukan kotoran dengan mengumpulkan sel-sel kulit mati dan kotoran sambil perlahan bergerak ke luar telinga.
Dengan kata lain, telinga bisa membersihkan dirinya sendiri. Dalam kebanyakan kasus, kamu tidak perlu memasukkan apa pun ke dalam saluran telinga—semuanya akan beres dengan sendirinya.
Tapi, beberapa orang memproduksi lebih banyak kotoran telinga, dan ini bisa menyebabkan penumpukan berlebihan yang mengakibatkan ketidaknyamanan atau gangguan pendengaran. Pengguna alat bantu dengar terutama rentan karena getaran tambahan di telinga. Apa pun penyebabnya, jika kotoran telinga mengganggu, penting untuk menemui dokter.
Jika dokter memberi lampu hijau, ada beberapa metode aman dan efektif yang bisa dilakukan sendiri:
1. Lap dengan waslap lembap: Ini cara teraman. Jari tidak bisa masuk ke dalam saluran telinga, dan mengelap bagian luarnya dengan waslap lembap biasanya cukup untuk menghilangkan kotoran.
2. Bilas saluran telinga: Jika ada kotoran yang membandel, kamu bisa mencoba membilasnya. Rendam kapas dalam air hangat, larutan garam, minyak mineral, atau hidrogen peroksida, lalu teteskan ke telinga sambil memiringkan kepala. Setelah didiamkan sebentar, miringkan kepala ke arah sebaliknya agar kotoran yang melunak keluar.
3. Gunakan obat tetes telinga: Obat tetes berfungsi mirip dengan metode di atas, tapi hindari semprotan jika gendang telinga rusak karena bisa menyebabkan infeksi.
Apa yang tidak boleh digunakan untuk membersihkan telinga
Meski metode di atas aman, ada beberapa alat dan teknik yang sebaiknya dihindari. Mungkin populer di media sosial, tapi belum tentu aman.
Ear candling: Alat ini mengklaim bisa melunakkan dan menarik keluar kotoran telinga dengan api. Namun, menurut Consumer Reports, metode ini sangat diragukan. FDA juga sudah lama melarang ear candles karena risiko luka bakar dan cedera.
Alat pembersih yang masuk dalam: Beberapa alat berbentuk sekop atau bor kecil berjanji bisa mengeluarkan kotoran, tapi bisa masuk terlalu dalam atau terlalu tajam.
Benda tajam: Hindari apa pun yang tajam, termasuk jepit rambut, karena bisa melukai saluran telinga.
Siapa yang sebaiknya tidak membersihkan telinga sendiri?
Penderita diabetes atau pengguna pengencer darah harus lebih berhati-hati. Kondisi ini membuat perdarahan sulit berhenti, terutama jika ada luka kecil di telinga akibat pembersihan yang kasar.
Tapi, bukan hanya mereka yang perlu berpikir dua kali. Dalam banyak kasus, lebih baik biarkan pembersihan saluran telinga pada ahlinya. Mereka punya alat dan pandangan yang lebih baik untuk membantu mengeluarkan kotoran dengan aman.