“Peluang besar bagi Musk tidak hanya terletak pada kekayaan yang ia miliki, tetapi juga pada pengaruh politik yang dia kuasai. Dia memiliki posisi di sebuah komite federal baru yang bertanggung jawab atas efisiensi pemerintahan dan pengurangan anggaran federal sebesar $2 triliun. Meskipun komite tersebut masih belum ada, Musk telah menggunakan kehadirannya di X dan posisi pemerintah yang baru ini untuk menentukan kebijakan. Hal ini mungkin tidak kebetulan, karena kekayaan yang dia miliki diperkirakan meningkat sekitar $170 miliar setelah pemilihan presiden.”
“Pengaruh Musk tidak hanya terbatas di Amerika Serikat. Sejak pemilihan presiden, dia telah mengunjungi Inggris untuk bertemu dengan politisi sayap kanan di sana dan menyatakan dukungannya untuk partai sayap kanan Jerman, Alternative for Germany. Pada awal tahun ini, dia mencoba melawan perintah pengadilan di Brasil yang memerintahkan X untuk menghapus akun-akun sayap kanan tertentu yang pengadilan katakan merusak integritas pemilu negara tersebut.”
“Semua ini berarti bahwa kendali Musk atas politik bukan hanya masalah kedekatannya dengan Trump. Bahkan jika dua ego besar tersebut jatuh berantakan, pengaruh Musk akan terasa dalam hubungan baru antara Silicon Valley dan gerakan MAGA, serta di bagian dunia mana pun yang dipilihnya untuk diperhatikan.”
“Dalam satu hal, ini adalah kembalinya ke tanah yang akrab. Bahkan sebelum membeli Twitter pada tahun 2022, Musk adalah pengguna super, salah satu orang terbanyak diikuti di platform tersebut. Tweetnya bisa memengaruhi harga saham perusahaannya yang lain, terutama Tesla, dan memecoin favoritnya, Dogecoin. Trump, demikian pula, adalah pengguna Twitter yang aktif sebelum menjadi presiden, dan selama masa kepresidenannya yang pertama dia terkenal karena membuat kebijakan lewat tweet. Sekarang tampaknya empat tahun ke depan, setidaknya, bisa melihat lebih banyak pemerintahan melalui posting media sosial—hanya saja oleh seorang shitposter yang berbeda.”