Resmi: Mikroplastik Tidak Hanya Ada di Ikan
Sekarang, mikroplastik sepertinya ada di mana-mana, bahkan di hal-hal sederhana seperti permen karet. Peneliti dari UCLA menemukan bahwa mikroplastik dilepaskan langsung ke mulut kita setiap kali kita mengunyah permen karet. Selain itu, sebuah studi baru yang dipublikasikan di Chemistry for Life menguji 10 merek permen karet dan menemukan bahwa semuanya mengandung mikroplastik.
Dengan sesuatu yang umum seperti permen karet menjadi sarana penyebaran mikroplastik, banyak orang khawatir tentang seberapa sering mereka mengonsumsi bahaya tersembunyi ini. Rata-rata orang menelan antara 39.000 dan 52.000 partikel mikroplastik setiap tahun hanya dari makanan dan minuman. Angka itu meningkat menjadi 120.000 jika termasuk partikel udara.
Untuk memahami dampak mikroplastik pada kesehatan, kami berbicara dengan dokter keluarga. Kami membahas tingkat "aman" asupan mikroplastik, makanan dengan kandungan tertinggi, dan cara mengurangi paparan.
Baca lebih lanjut: Mikroplastik Bersembunyi di Dapur Anda. Begini Cara Mendeteksinya
Berapa Banyak Mikroplastik yang Terlalu Banyak?
"Tidak ada standar resmi untuk tingkat asupan mikroplastik yang ‘aman’ atau ‘berbahaya’. Namun, wajar jika ingin meminimalkan paparan," kata Dr. Joseph Mercola, dokter keluarga bersertifikat, melalui email.
Mikroplastik masuk ke makanan melalui kontaminasi selama produksi, pengolahan, atau kemasan. Penggunaan plastik dalam pertanian, air irigasi terkontaminasi, dan kemasan plastik adalah beberapa penyebabnya.
Menurut FDA AS, bukti saat ini tidak menunjukkan bahwa kadar mikroplastik dalam makanan berbahaya. Namun, tetap bijak untuk mengurangi konsumsinya.
8 Makanan yang Paling Banyak Mengandung Mikroplastik
- Seafood
Plastik sekali pakai terurai dan mencemari laut, lalu dikonsumsi oleh ikan dan kerang. Studi menemukan mikroplastik di 180 dari 182 sampel seafood.Cara menghindari: Kurangi konsumsi kerang dan ikan dasar (seperti halibut dan cod). Pilih seafood dengan kemasan berkelanjutan.
- Kantong Teh
Kantong teh berbahan polipropilena atau nilon dapat melepaskan miliaran partikel plastik ke dalam teh.Cara menghindari: Gunakan teh daun longgar dengan saringan stainless steel.
- Beras
Setiap setengah cangkir beras mengandung 3–4 mg plastik. Beras instan bahkan lebih tinggi (13 mg).Cara menghindari: Cuci beras dengan air bersih untuk mengurangi plastik 20–40%.
- Garam & Gula
90% merek garam mengandung mikroplastik. Gula juga terkontaminasi.Cara menghindari: Beli garam dan gula dalam kemasan kaca atau kardus.
- Air Kemasan
Satu liter air botol bisa mengandung 240.000 partikel plastik.Cara menghindari: Minum air keran dari botol stainless steel atau kaca.
- Madu
Mikroplastik dalam madu berasal dari lebah dan polusi.Cara menghindari: Beli madu lokal dari peternak yang berkelanjutan.
- Buah & Sayur
Apel dan wortel paling banyak terkontaminasi karena tanaman menyerap plastik dari tanah.Cara menghindari: Cuci bersih, kupas, dan pilih produk organik.
- Protein
88% protein hewani & nabati mengandung mikroplastik, terutama produk olahan seperti nugget.Cara menghindari: Pilih protein segar dan minimalkan konsumsi makanan olahan.
Apa Dampak Mikroplastik bagi Kesehatan?
Efek jangka panjang masih diteliti, tetapi mikroplastik dapat menyebabkan peradangan, kerusakan jaringan, dan ketidakseimbangan hormon.
Tips Ahli untuk Mengurangi Asupan Mikroplastik
- Batasi kerang.
- Hindari wadah plastik untuk menyimpan makanan.
- Kurangi makanan yang dibungkus plastik.
- Ganti peralatan dapur plastik dengan kayu, kaca, atau stainless steel.
Mikroplastik ada di mana-mana, tetapi kita bisa mengurangi paparannya. Tetap konsumsi makanan bergizi untuk kesehatan optimal.
Baca lebih lanjut: Panduan Protein untuk Membangun Otot
(Beberapa kesalahan ketik disengaja untuk meniru penutur C1.)