Wah, harga headset gaming sekarang memang semakin mahal, ya. Ada Sony Inzone H9 II yang harganya $350, jumlah yang lebih dari setengah harga PlayStation 1TB dengan disc drive. Belum lagi opsi yang lebih mahal lagi, seperti SteelSeries Arctis Nova Elite yang harganya melebihi konsol yang disebutkan tadi, yakni $600, meskipun dilengkapi dengan hub terpisah. Bukan berarti headset gaming tersebut suaranya tidak bagus—saya sendiri telah mencoba Inzone H9 II dan cukup terkesan—tetapi jika kamu mengeluarkan ratusan dolar untuk sebuah headset gaming (hanya headset, lho), seharusnya produk itu benar-benar revolusioner.
Memang standar yang tinggi untuk sebuah periferal, tapi saya rasa hal itu sesuai dengan ekspektasi kebanyakan gamer yang berani masuk ke kategori ultra-premium. Meski begitu, standar tersebut bukannya tidak mungkin tercapai, seperti yang dibuktikan oleh Sony Inzone H9 II. Namun, mencapai tingkat yang revolusioner bukanlah tugas mudah, dan itulah sebabnya saya mulai menguji headset gaming Audiophile VZR Model One MKII dengan sedikit skeptis. Dengan harga $360, apakah Model One MKII benar-benar bisa memberikan performa yang setara sehingga harga premiumnya terasa wajar? Jawabannya… cukup kompleks.
VZR MODEL ONE MKII
Model One MKII adalah headset mahal yang terdengar bagus di momen-momen tertentu namun kurang dalam fitur-fitur modern.
KELEBIHAN
– Suara bagus ketika diatur dengan benar
– Nyaman dipakai
– Terasa kokoh dan solid
KEKURANGAN
– Tidak ada opsi Bluetooth atau dongle 2.4GHz
– Tidak dilengkapi active noise cancellation
– Suara mediocre saat dicolokkan ke kontroler Bluetooth
Sebuah “headset game untuk audiophile”
Sejak awal, VZR memposisikan Model One MKII-nya sebagai headset gaming yang ditujukan untuk kalangan audiophile. Untuk mendukung klaim tersebut, mereka menggunakan teknologi bernama CrossWave, teknologi yang sama yang digunakan di headset sebelumnya mereka, MK One. CrossWave adalah teknologi proprietary yang bertujuan untuk lebih menyerupai cara suara secara alami memasuki telinga Anda.