Di sebuah planet besar dan berbatu di sistem tata surya yang jauh, setahun berlalu hanya dalam waktu setengah hari. Para astronom terus menemukan planet-planet unik di luar angkasa, dan survei baru saja mengungkap 15 planet baru, termasuk super-Bumi yang unik. Ini adalah planet berbatu sekitar 30 hingga 70 persen lebih besar dari Bumi, tetapi tidak seberat planet seperti Neptunus. Penemuan super-Bumi terbaru ini, yang dinamai TOI-1798 c, adalah hal yang langka karena ia bergerak sangat dekat dengan bintangnya – begitu dekat sehingga satu orbit memakan waktu sekitar 12 jam. (Itu adalah orbit periode ultra-pendek.) Sementara beberapa super-Bumi berada di bagian yang lebih hangat dari sistem tata surya mereka, di mana air cair mungkin ada, TOI-1798 c sangat panas. TOI-1798 c mengorbit bintangnya begitu cepat sehingga satu tahun di planet ini lebih pendek dari setengah hari di Bumi,\” kata Ian Crossfield, seorang astronom di University of Kansas yang menjadi penulis bersama penelitian baru tersebut, dalam sebuah pernyataan. \”Karena kedekatannya dengan bintang tuannya, USPs juga sangat panas – menerima lebih dari 3.000 kali radiasi yang diterima Bumi dari matahari. Ada di lingkungan ekstrem ini berarti bahwa planet ini kemungkinan telah kehilangan atmosfer yang awalnya terbentuk.” Penemuan eksoplanet baru ini baru-baru ini dipublikasikan dalam Jurnal Astrofisika. Meskipun kehidupan kemungkinan besar tidak mendiami tempat yang sangat panas dan terpapar radiasi, planet seperti itu menambah pengetahuan tentang jenis-jenis planet berbatu yang ada di luar sana, dan bagaimana sistem tata surya lain mungkin berbeda dari kita. Sebagai contoh, sejauh yang diketahui ilmuwan, super-Bumi umum di sistem tata surya lain – tetapi kita tidak memiliki satunya. Kebanyakan sistem tata surya memiliki dua, atau lebih, bintang. Kita hanya memiliki satu. \”Ini menunjukkan bahwa sistem tata surya kita mungkin kurang tipikal dari yang kita kira,\” kata Crossfield. Untuk menemukan super-Bumi TOI-1798 c, yang berjarak banyak tahun cahaya, para peneliti menggunakan dua observatorium. Instrumen NASA TESS – singkatan dari Transiting Exoplanet Survey Satellite – memiliki kamera-kamera sensitif yang mencari penurunan cahaya bintang saat sebuah planet transit di depannya. Ini dapat memberikan bukti tentang keberadaan planet dan detail tentang orbitnya. Tim eksoplanet juga menggunakan Observatorium W.M. Keck di atas Mauna Kea, Hawaii, untuk menemukan massa planet. Mereka mengukur getaran bintang yang sangat kecil saat planet mengorbit, akhirnya memungkinkan mereka untuk menentukan massa super-Bumi tersebut. Dengan informasi ini, mereka dapat menebak densitasnya, dan karakteristik lainnya. Sejauh ini (hingga 24 Mei 2024), para astronom telah mengonfirmasi 5.632 planet di galaksi Bima Sakti kita. Namun, rumah galaksi kita, dengan ratusan miliar bintang, mungkin dipenuhi dengan triliunan eksoplanet.