Elon Musk Raih Kemenangan Kecil di Pengadilan dalam Kasus Melawan Sam Altman, tapi Hakim Tak Terkesan
Hakim Distrik AS Yvonne Gonzalez Rogers memberikan sedikit kemenangan untuk Elon Musk dalam kasusnya melawan Sam Altman pada Selasa lalu. Namun, sang hakim tidak terkesan dengan taktik kedua belah pihak dan menegur mereka karena "permainan hukum" yang dilakukan.
Dalam putusannya, Hakim Gonzalez Rogers menyebut kedua pihak telah "terlalu berlebihan dalam menglitigasi kasus ini." Dia mengabulkan permohonan Musk untuk membatalkan beberapa pembelaan Altman.
Ini adalah bab terbaru dalam perseteruan panjang antara Musk dan Altman. Musk awalnya mengajukan gugatan tahun lalu di pengadilan federal California Utara, menuduh Altman dan OpenAI melakukan penipuan. Musk mengklaim dirinya dibohongi saat ikut mendirikan dan mendanai OpenAI pada 2015 dengan keyakinan bahwa organisasi itu akan tetap nirlaba.
Gugatan tersebut menyebut bahwa Altman membangun jaringan rahasia entitas OpenAI yang mencari keuntungan, mengambil alih dewan nirlaba, melakukan transaksi untuk kepentingan diri sendiri, dan mengalihkan sumber daya serta teknologi nirlaba untuk keuntungan finansial. Struktur korporat yang dihasilkan, menurut gugatan, kini bernilai sekitar $100 miliar.
Dokumen itu menggambarkan kasus Musk sebagai "kisah klasik altruisme melawan keserakahan." Menariknya, Musk sebelumnya menarik gugatan serupa terhadap OpenAI awal tahun lalu.
Tim Altman merespons dengan mengajukan 55 pembelaan afirmatif, memperkenalkan fakta-fakta baru yang tidak disebutkan dalam gugatan asli Musk. Dalam sebuah posting blog Desember lalu, OpenAI mengklaim bahwa Musk justru menginginkan organisasi itu menjadi perusahaan profit dengan dirinya sendiri sebagai pemimpin.
Hakim Gonzalez Rogers memangkas daftar 55 pembelaan itu, menyatakan beberapa di antaranya "tidak relevan, berulang, tidak memadai, atau tidak material." Dia juga mengkritik tim hukum Musk yang berusaha membatalkan semua pembelaan, menyebut mereka gagal "mengambil posisi yang lebih tinggi." Alih-alih, hakim mengurangi 16 pembelaan, menyisakan 39.
"Pengadilan tidak akan menyia-nyiakan sumber daya berharga untuk permainan hukum pihak-pihak ini," tulis Gonzalez Rogers.
Marc Toberoff, pengacara utama Musk, mengatakan dalam pernyataan bahwa strategi OpenAI yang bersifat defensif dan mengalihkan perhatian mulai membosankan. "Kami berharap bisa fokus pada isu sebenarnya: penipuan OpenAI dan pengkhianatan terhadap misi amalnya."
Pengacara Altman tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Ini bukan pertama kalinya hakim terlihat tidak terkesan dengan kasus ini. Business Insider melaporkan pada Februari bahwa Hakim Gonzalez Rogers meragukan klaim Musk soal "kerugian yang tidak bisa diperbaiki," dengan berkata, "Ini masalah miliarder vs miliarder."
Seleksi juri dijadwalkan dimulai pada 30 Maret.
Musk membantu mendirikan OpenAI bersama Altman dan lainnya pada 2015, tetapi hengkang pada 2018 karena perbedaan pandangan soal arah perusahaan. Sejak itu, dia meluncurkan perusahaannya sendiri, xAI, untuk bersaing langsung dengan OpenAI. Persaingan mereka semakin sengit, bahkan merambah ke dunia politik.
Awal tahun ini, Musk mundur dari jabatannya di Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) dan terlibat perang mulut dengan Presiden Donald Trump di media sosial.
Sekitar waktu yang sama, Altman bertemu secara privat dengan Trump. Tak lama setelahnya, Trump memuji upaya infrastruktur AI Altman—sesuatu yang kerap dikritik Musk.